Sukses

Kasus Positif Covid-19 di Banten Meningkat: 2 Wilayah Zona Merah, 6 Zona Oranye

Mobilitas masyarakat yang tak terkendali dan menurunnya kesadaran menerapkan protokol kesehatan menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus Covid-19 di Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Penularan dan penyebaran virus corona Covid-19 di Provinsi Banten kembali meningkat. Hal ini ditandai dengan perubahan warna di delapan kabupaten dan kota di Banten.

Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang yang semula zona oranye kini menjadi merah. Padahal sebelumnya, kedua wilayah itu pernah menjadi zona merah, kemudian membaik menjadi oranye hingga kuning.

Hanya Kota Tangerang Selatan yang masih mempertahankan statusnya di zona orannye penyebaran Covid-19.

Sedangkan enam wilayah lainnya yakni Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak yang sempat berwarna kuning, kini menjadi oranye sejak Rabu 2 September 2020.

Peta zona Covid-19 Provinsi Banten per 2 September 2020. (Dok Dinas Kesehatan Banten)

"Berdasarkan hasil evaluasi penilaian 15 indikator covid-19, terjadi perubahan zona delapan kabupaten dan kota di wilayah Banten yaitu dua zona merah, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Enam zona oranye di enam kabupaten dan kota lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banten, Ati Pramudji Astuti, dalam pesan singkatnya, Rabu (03/09/2020).

Ati mengakui, penyebab perubahan itu akibat tidak terkendalinya mobilitas masyarakat di seluruh wilayah Banten. Ditambah, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga menurun.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Intensitas Pemeriksaan Meningkat

Kemudian, perkantoran dan dunia industri mulai lemah menerapkan protokol kesehatan. Ati berharap, pelaku industri tetap mematuhi aturan itu, agar kasus Covid-19 tidak meningkat dan ekonomi dapat terselamatkan.

"Tidak terkendalinya mobilitas masyarakat. Kemudian menurunnya kesadaran masyarakat dalam disiplin penerapan protokol kesehatan. Belum optimalnya pelaksanaan pengetatan protokol kesehatan di berbagai sektor yaitu perkantoran, industri, dunia usaha dan pariwisata," terangnya.

Pihaknya mengklaim, Pemprov Banten yang semakin mengintensifkan screening dan swab test kepada masyarakat, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus positif Covid-19 yang terdata di Bumi Jawara.

"Intensitas screening, swab yang meningkat seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.