Sukses

Respons Jokowi soal Shinzo Abe Mundur dari PM Jepang

Shinzo Abe pernah menjadi perdana menteri pada 2007, kemudian juga mundur karena alasan kesehatan. Ia lantas kembali menjabat pada 2012 hingga 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Shinzo Abe mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri (Jepang). Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun menceritakan kedekatannya dengan Shinzo Abe lewat akun twitternya @jokowi, Jumat 28 Agustus 2020.

"PM Abe adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang saya temui ketika saya menjabat sebagai Presiden Indonesia pada 2014," kata Jokowi dalam bahasa Inggris, dikutip dari akun twitternya, Sabtu (29/8/2020).

Jokowi juga bercerita soal kuatnya hubungan antara Indonesia dan Jepang. Dia pun menyampaikan terima kasih dan mendoakan agar Shinzo Abe sehat selalu.

"Di bawah kepemimpinannya, kami menyaksikan hubungan bilateral yang lebih kuat antara Indonesia-Jepang," ujarnya.

"Terima kasih PM @AbeShinzo @JPNPMO untuk persahabatanmu. Semoga Anda selalu sehat," sambung Jokowi.

Berita pengunduran diri ini muncul setelah Abe beberapa kali terpantau kerap berkunjung ke rumah sakit. Alasannya mundur juga karena faktor kesehatan, demikian laporan Kyodo, Jumat 28 Agustus 2020.

Shinzo Abe pernah menjadi perdana menteri pada 2007, kemudian juga mundur karena alasan kesehatan. Ia lantas kembali menjabat pada 2012 hingga 2020.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Abenomics

Awal bulan ini, muncul kabar di Jepang bahwa Shinzo Abe muntah darah. Namun pihak kantor PM berkata kondisi Abe baik-baik saja.

Semasa berkuasa, Shinzo Abe terkenal dengan kebijakan ekonomi bernama Abenomics. Kebijakan itu bertujuan memperkuat pertumbuhan ekonomi serta reformasi struktural.

Shinzo Abe memecahkan rekor sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Jepang. Totalnya mencapai 2.798 hari. Rekor sebelumnya dipegang oleh PM Eisaku Sato yang berkuasa pada 1964-1972.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.