Sukses

Cegah Krisis Pangan, Megawati Minta Kembangkan Tanaman Pendamping Beras

Menurut Megawati, jika pemerintah menggalakkan penanaman makanan pendamping beras, maka ketergantungan terhadap beras juga akan berkurang.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyarankan pemerintah lebih menggalakkan penanaman tanaman pendamping beras guna mengantisipasi krisis di tengah pandemi Covid-19. Seperti singkong, ubi jalar, jagung dan sukun.

"Sukun yang jadi tepung bisa menghidupi setara 7 orang atau satu keluarga. Nah, itu bayangkan saja kalau itu dimanfaatkan," ungkapnya di hadapan para calon kepala daerah PDIP gelombang IV, Jumat (28/8/2020).

Salah satu produk turunan dari bahan-bahan pangan itu adalah bisa dijadikan mi. Bahkan di beberapa negara seperti Jepang, Korea, dan China, permintaan akan komoditas tersebut sangat tinggi.

Menurut Presiden RI Kelima itu, jika pemerintah menggalakkan penanaman makanan pendamping beras, maka ketergantungan terhadap beras akan berkurang. Masyarakat pun tak lagi terlalu bergantung akan pemberian beras oleh Pemerintah.

"Beras kita itu, katanya swasembada beras. Tapi pada kenyataannya, selalu masih impor. Nah, eksportirnya Thailand, Vietnam, dan Kamboja," ungkap Megawati.

Selain itu, dia mengingatkan bahwa  pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang Indonesia, tetapi juga negara-negara lain, termasuk negara pengekspor beras ke Tanah Air. Hal ini memungkinkan keran keran ekspor beras ke Indonesia akan dikurangi bahkan ditutup.

"Mereka juga mengalami kesamaan dengan kita. Mungkin produksinya menurun. Itu kan pasti pemerintahnya itu tidak akan mengekspor, tapi harus memenuhi kebutuhan negaranya sendiri. Nah, lalu bagaimana kalau kita tidak punya beras yang cukup untuk memberi makan kepada seluruh rakyat Indonesia?" pungkas Megawati. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencari Pengganti Risma

Dalam kesempatan tersebut, Megawati Soekarnoputri memuji kinerja Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini selama memimpin kota pahlawan itu. Megawati merasa salut atas dedikasinya itu.

"Itu Mbak Risma itu memang betul-betul saya salut, angkat kepala karena sebagai wali kota sangat luar biasa," puji Megawati saat memberikan arahannya dalam pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang IV melalui telekonferensi, Jumat (28/8/2020).

Pujiannya itu, kata Megawati bukan suatu pujian manis saja tanpa disertai bukti nyata. Menurutnya publik bisa langsung melihat perubahan Surabaya saat ini kerja kadernya itu.

"Saya bukannya mengangkat-angkat, silakan lihat Surabaya buktinya itu bagaimana. Makanya tadi seperti Mbak Puan bilang sekarang banyak media menggoreng itu untuk mencari calon di Surabaya," ucapnya.

Menurut Megawati, Wali Kota Surabaya itu begitu responsif menanggapi arahannya. Ia mencontohkan kala Risma diminta untuk menyiapkan lahan guna menanam pangan alternatif ia langsung menjalankannya.

"Nah mengapa? Begitu saya instruksikan Mbak Risma, beliau langsung cari tanah-tanah kosong, tanah-tanah yang ideal. Itu diolahlah langsung dan saya kira biayanya tak mahal, kita bisa kok," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • PDIP