Sukses

Kemendikbud Dorong Orangtua Ikut Kelas Berbagi untuk Dampingi Anak Belajar Online

Melalui kelas berbagi tersebut, orang tua dapat saling berbagi praktik pendampingan belajar dari rumah selama pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong agar orang tua yang mengikuti anak pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mengikuti kelas orang tua berbagi.

"Untuk membantu orang tua mendampingi anaknya belajar selama masa pandemi, kami menyelenggarakan kelas orang tua berbagi yang diselenggarakan setiap akhir pekan," ujar Direktur PAUD Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Muhammad Hasbi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Melalui kelas berbagi tersebut, orang tua dapat saling berbagi praktik pendampingan belajar dari rumah selama pandemi COVID-19. Hasbi mendorong orang tua yang memiliki anak usia PAUD untuk memasukkan anaknya ke lembaga PAUD. PAUD sangat penting bagi anak sebagai langkah persiapan memasuki jenjang sekolah.

Untuk jenjang PAUD, lanjut Hasbi, masih dilakukan dengan metode jarak jauh. Untuk zona hijau dan kuning, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan paling cepat dua bulan setelah jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sementara untuk zona oranye dan merah dengan menggunakan metode jarak jauh.

"Orang tua dapat melakukan pendampingan pada anaknya selama belajar melalui bermain dengan kegiatan di rumah, menciptakan pembelajaran melalui kegiatan bermain yang bervariasi, perlunya kemitraan antara guru dan orang tua, dan penataan ruangan yang mendukung pembelajaran melalui bermain," papar Hasbi yang dikutip dari Antara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sediakan Paket Belajar

Kemitraan guru dan orang tua tersebut penting dilakukan untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini yang terbaik bagi anak. Kemendikbud juga menyediakan berbagai macam paket belajar dengan muatan agar anak dapat mencapai capaian perkembangan anak selama satu semester.

Kegiatan yang dilakukan melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti orang tua dapat mengajak anak melakukan kegiatan sehari-hari dan diberikan panduan komunikasi terbuka untuk memfasilitasi proses belajar yang terjadi untuk mengasah aspek kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, dan kecakapan hidup.

Selain itu, aktivitas mandiri atau bersama melalui sumber belajar yang tersedia dalam bentuk daring, luring (TV dan radio) serta cetak, sesuai dengan kondisi dan pilihan keluarga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.