Sukses

Survei Indikator: PSBB Tak Layak Dilonggarkan Saat Pandemi Covid-19

Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil penelitiannya tentang Peran Kepemimpinan dan Institusi dalam Penanganan Covid-19, yang salah satunya menyoroti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil penelitiannya tentang Peran Kepemimpinan dan Institusi dalam Penanganan Covid-19, yang salah satunya menyoroti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam survei survei yang mengambil opini dari kalangan elite atau tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh dan suaranya didengar publik, memandang PSBB tidak layak dilonggarkan, dengan masih ada pandemi Covid-19 ini.

"Mayoritas menilai pelonggaran PSBB masih kurang atau tidak layak sama sekali," kata Burhanuddin saat rilis survei secara daring, Kamis (20/8/2020).

Hal ini terlihat dari hasil surveinya, di mana sebanyak 40,8% kurang layak, dan 20,1% tidak layak sama sekali. Kemudian, yang menyatakan cukup layak 34,5% dan sangat layak 3,3%. Sedangkan tidak tahu atau tidak jawab 1,3%.

Adapun, para kalangan elite menilai, PSBB masih efektif menekan penyebaran Covid-19 ini.

"51,6% menilai cukup efektif, 3,6% sangat efektif. 37,2% kurang efektif, dan 6,9% tidak efektif sama sekali. Tidak tahu atau tidak jawab 0,7%," jelas Burhanuddin.

 

Saksikan Video di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Skor Tertinggi

Burhanuddin juga menjelaskan, Sumatera Barat menempatkan skor lebih tinggi atas pelaksanaan PSBB. Menyusul Sumatera Barat, DKI Jakarta dan Jawa Barat mendapat skor lebih tinggi.

Adapun raihannya, Sumbar 67%, DKI Jakarta dan Jabar 66,3%. Kemudian Jateng 65,8%, Riau 62,3%, Sumsel 60,3%, dan Banten 60,1%.

Diikuti di Papua 59,8%, Sulsel 56,2%, dan paling bawah ada Jatim 53,9%.

Dijelaskannya, Sumbar juga dinilai baik dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, yakni sebesar 66,1%. Kemudian menyusul Jabar 65,7%, disusul DKI 65,6%. Ada Jateng dengan 64,8%, Riau 62,6%.

Lalu diikuti Sumsel 60,4%, Banten 60,2%, Papua 58,7%, Sulsel 56,3%, dan terakhir Jatim 54,2%.

Survei ini mengambil 304 responden dari 20 kota di Indonesia. Mereka berlatar belakang akademisi, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial, dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi.

Karena tidak tersedianya data populasi pemuka opini, maka pemilihan responden tidak dilakukan secara random. Pemilihan responden dilakukan secara purposif, terutama dicari dari media massa nasional atau daerah. Oleh karena itu, hasil survei ini lebih mencerminkan penilaian responden, dan bukan populasi seluruh pemuka opini di Indonesia.

 

Reporter: Ahda

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.