Sukses

10 Rusunawa di Jakarta Mulai Dibangun Tahun Ini

Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta mulai membangun 10 rusunawa baru pada 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta mulai membangun 10 rusunawa baru pada 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PRKP DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, proses pembangunan masih di bawah 10 persen. Sebab, lanjut dia, pembangunan sebagian rusun baru dimulai pada awal tahun ini.

Pembangunan dilakukan dengan menggunakan skema multiyears.

"Pembangunan rusunawa baru progresnya masih di bawah sepuluh persen, karena pelaksanaannya ada yang baru di awal 2020. Kontraknya ada yang sebagian di Desember 2019, sisanya awal 2020," kata Sarjoko berdasarkan keterangan tertulisnya, Rabu 19 Agustus 2020 malam.

Sepuluh rusun yang akan dibangun yakni Rusunawa PIK Pulogadung, Rusunawa Jalan Inspeksi BKT Ujung Menteng, Rusunawa Karang Anyar, Rusunawa Cakung Barat, Rusunawa Penjaringan, Rusunawa Padat Karya, Rusunawa Cipinang Besar Utara, Rusunawa Pulo Jahe, Rusunawa Kelapa Gading Timur, dan Rusunawa PIK Pulogadung Tahap II.

Sarjoko mengatakan, 10 rusunawa itu memiliki 5.835 unit hunian.

Total nilai kontrak pembangunan 10 rusunawa, untuk fisik, sebesar Rp 2,2 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target

Targetnya, pembangunan sepuluh rusunawa tersebut bisa rampung pada 2021. Namun, bila ternyata anggarannya tidak tersedia pada tahun ini, ia memperkirakan pembangunan rusunawa ini baru selesai 2022.

"Kemungkinan nanti akan kita evaluasi terkait dengan multiyears-nya. Ini mempertimbangkan ketersediaan anggaran. Kalau memang tidak bisa diselesaikan 2021, ya akan di-extend 2022 karena pada 2019 itu belum ada realisasi," tandas Sarjoko.

Sarjoko menegaskan, jika rusunawa ini sudah rampung, hanya warga DKI Jakarta yang berpenghasilan rendah yang bisa menempati rusunawa tersebut. Pada dasarnya, kata dia, pembangunan rusunawa diperuntukkan bagi warga berpenghasilan rendah (MBR).

Oleh karena itu, biaya sewa yang ditetapkan juga tergolong murah.

"Rusunawa yang dibangun ini diperuntukkan bagi warga DKI Jakarta yang berpenghasilan rendah," ucap Sarjoko.

Sarana dan prasarana di sepuluh rusunawa yang sedang dibangun ini sama seperti rusunawa pada umumnya. Akan sesuai standar kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman dan nyaman. Selain itu, harapannya rusunawa tersebut bisa mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya maupun ekonomi.

 

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.