Sukses

Perangi Covid-19, Ma'ruf Ajak Semua Pihak Teladani Perjuangan Perumus UUD 45

Ma'ruf berharap, Indonesia tidak boleh lemah, apalagi menyerah, putus asa dan kehilangan arah dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan Indonesia tengah memerangi krisis multidimensi dan ketidakpastian akibat wabah Covid-19. Hal itu disampaikannya, dalam pidato peringatan hari lahirnya Undang-Undang Dasar 1945.

"Dalam suasana krisis yang melanda dunia akibat wabah Covid-19, kita harus hadapi bersama dengan penuh semangat juang, sebagaimana yang telah diteladankan oleh para pendiri bangsa ketika merumuskan UUD 1945," kata Ma'ruf dalam siaran daringnya, Selasa (18/8/2020).

Ma'ruf mengenang, UUD 1945 dideklarasikan tanggal 18 Agustus 1945, tepat sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.

Menurutnya, lahirnya UUD 1945 bukanlah produk yang tercipta secara instan, melainkan hasil kerja keras Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Sembilan.

Ma'ruf meyakini dalam proses perumusan pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 April 1945 dipenuhi perdebatan filosofis, kultural, sosiologis, dan religius yang sengit dan menegangkan. Namun, semua itu dapat bersatu dalam satu bingkai semangat nasionalisme yaitu Indonesia.

"Prosesnya dilakukan dalam kondisi penuh keterbatasan dan di bawah tekanan politik dan militer yang sangat kuat dari kekuatan penjajah," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Tidak Boleh Lemah

Karenanya dengan semangat tersebut, Ma'ruf berharap, Indonesia tidak boleh lemah, apalagi menyerah, putus asa dan kehilangan arah dalam menghadapi krisis akibat pandemi.

"Mari kita bersatu dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi sebagai musuh bersama yang harus kita tundukkan," ajak Ma'ruf Amin. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.