Sukses

Sambut Hari UKM Nasional, Unilever Indonesia Bantu 147 Ribu Pedagang untuk Hadapi Pandemi

Webinar Jaga UMKM Indonesia yang diselenggarakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) dan Katadata.id, Selasa (11/8/2020).

Liputan6.com, Jakarta Dampak pandemi membuat semua sektor terkena imbasnya, khususnya sektor ekonomi. Alhasil, roda perekonomian melambat. Salah satu cara mengatasinya ialah membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung roda perekonomian. Pasalnya, tak jarang pelaku UMKM harus rela gulung tikar akibat pandemi.

Melihat hal itu, Unilever sebagai perusahaan swasta dan ternama di Indonesia turut membantu dan mendorong pelaku UMKM untuk kembali bangkit di tengah pandemi. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari UKM Nasional, Unilever Indonesia meluncurkan kampanye "#UnileverUntukIndonesia" yang menyampaikan bantuan konkret bagi 147.000 pedagang warung di ekosistem Unilever Indonesia agar tetap sehat selamat dan tetap berjualan untuk masa depan yang lebih baik.

Peluncuran ini dilakukan melalui sebuah webinar yang diselenggarakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) dan Katadata.id, Selasa (11/8/2020).

Dengan tema besar #JagaUMKMIndonesia, webinar ini mengetengahkan pentingnya gotong royong antara pihak swasta seperti Unilever Indonesia dengan Pemerintah dalam mendampingi bisnis-bisnis kecil menavigasi era tatanan baru menuju Indonesia maju.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dengan mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM, demi melihat keberlangsungan operasional mereka yang menurun selama beberapa bulan terakhir. Untuk kembali membangkitkan UMKM, Pemerintah secara khusus telah mengalokasikan stimulus sebesar Rp123,46 triliun.

“Selain itu, Pemerintah juga mendorong penggunaan barang-barang di dalam negeri melalui gerakan nasional bangga buatan Indonesia, serta menyiapkan bantuan produktif untuk pelaku usaha mikro dan beberapa upaya peningkatan kemampuan usaha mikro. Salah satu yang sedang dipersiapkan adalah ketersediaan kredit modal kerja yang ditargetkan kepada 12 juta pelaku UMKM dengan besaran bantuan masing-masing sebesar Rp2,4 juta. Untuk mendukung kebangkitan mereka, tentunya konsumsi masyarakat sebagai kontributor utama dari perekonomian Indonesia juga menjadi kunci,” ujar Airlangga Hartanto saat memberikan sambutan dalam acara webinar tersebut.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Hemant Bakshi mengatakan hampir semua sektor terkena dampak dari pandemi, terlebih para pelaku UMKM.

“Gotong royong berbagai pihak membantu penguatan UMKM sangat penting untuk kebangkitan kita bersama. Bagi Unilever Indonesia, kemitraan dengan para pelaku UMKM – khususnya para mitra pedagang warung kami – adalah bagian penting dari ekosistem dan pertumbuhan sejak awal kami berdiri,” ujar Hemant Bakshi.

Ia melanjutkan, melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia, Unilever Indonesia memberikan dukungan nyata bagi 147.000 pedagang warung agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan.

“Hal ini kami lakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung- warung tersebut selama tiga bulan ke depan, yang disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri, dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha. Inilah salah satu perwujudan komitmen kami untuk terus mendukung para pelaku UMKM nusantara, semoga jadi penyemangat untuk kembali bangkit dan berkontribusi menuju Indonesia Maju,” lanjut Hemant.

Lebih lanjut, Hermant mengatakan paket produk kebersihan dan alat perlindungan berisi produk-produk yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi Covid-19 agar pedagang warung dapat tetap sehat dan selamat berupa pelindung wajah, masker, hand sanitizer dan sabun cuci tangan Lifebuoy serta Wipol Karbol.

Sementara itu, tambahan modal usaha diberikan dalam bentuk e-coupon untuk digunakan melalui aplikasi Sahabat Warung, platform digital yang diluncurkan untuk memudahkan para mitra warung dalam proses pemesanan barang, proses komunikasi, serta memangkas rantai distribusi.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, di awal pandemi, terjadi kepanikan di tengah masyarakat karena tidak siap merespons perubahan yang sangat cepat di aspek keseharian kita semua. Sempat terjadi kepanikan dalam pembelian barang, seperti masker, hand sanitizer, dan lainnya karena suplai yang saat itu masih terbatas.

Ia juga mengatakan rasa terima kasih kepada pihak swasta yang telah berkontribusi untuk membantu masyarakat yang terdampak.

Bukan hanya dengan mensuplai barang namun juga memberikan ketenangan. Misalnya respon cepat pengusaha saat memberikan bantuan untuk membersihkan masjid, sambil disertai himbauan untuk tidak berkumpul dan beribadah di masjid untuk sementara. Hal seperti ini memberikan ketenangan, sekaligus mengajak masyarakat untuk tetap berhati-hati.

“Selain tetap berfokus pada kesehatan, Pemerintah berfokus untuk menghidupkan ekonomi secara terukur. Ini merupakan tantangan kita di kuartal 3 dan 4 mendatang. Langkah-langkah di bidang kesehatan masih sangat penting, namun kita bersama-sama juga mulai harus berupaya membangkutkan sisi sosial ekonomi, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," lanjut Sri Mulyani.

Hal yang sama diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki. Diwakili oleh Staf Khusus Menkop UKM RI, Fikri Satari, Teten Masduki mengatakan salah satu fokus KemenKopUKM adalah memastikan para pelaku UMKM untuk bertahan dari dampak pandemi serta bisa bersaing dalam pasar dengan masuk, terintegrasi secara berkelanjutan dalam rantai pasok industri.

Hal ini sejalan dengan dukungan Unilever Indonesia terhadap 147.000 warung sebagai mitra usahanya melalui kampanye ‘#UnileverUntukIndonesia’ sebagai langkah konkret membantu UMKM yang tengah menghadapi kesulitan karena pandemi COIVD-19.

Program Unilever Indonesia ini dipandang sejalan dengan program ‘Belanja di Warung Tetangga’ yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan PT BGR.

“Saya berharap akan semakin banyak perusahaan tergerak untuk membantu UMKM seperti yang dilakukan Unilever Indonesia,” imbuhnya.

Pemberdayaan UMKM

Kampanye #UnileverUntukIndonesia melanjutkan berbagai inisiatif pembedayaan UMKM yang dijalankan Unilever Indonesia di bawah payung ‘Selling with Purpose’. Hal itu merupakan program berkelanjutan yang didasari kepercayaan bahwa kesuksesan Perusahaan berjalan seiring dengan kesuksesan para mitra UMKM.

Sebagai contoh pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan Unilever Indonesia mulai dari pendampingan dan sistem teknologi untuk pengembangan minimarket lokal, pelatihan literasi digital “Mudah Jualan Online”, beragam pemberdayaan UMKM perempuan melalui brand Sunlight, gelaran kuliner tahunan Festival Jajanan Bango, pemberdayaan perempuan pengelola Bank Sampah dan kelompok tani perempuan dan koperasi tani melalui Unilever Indonesia Foundation, program “Juragan Seru”, serta banyak lainnya.

“Kami tetap fokus pada keberlanjutan komitmen jangka panjang kami untuk terus bersama Indonesia, tidak hanya dalam kemudahan, tetapi terlebih lagi dalam mengatasi tantangan. Kami harap kampanye #UnileverUntukIndonesia dapat menjadi sebuah katalisator bagi gerakan di antara pihak swasta untuk bergotong-royong memajukan UMKM. Bersama-sama, kita percepat pemulihan ekonomi dengan mengembalikan kekuatan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian bangsa,” tutup Hemant.

Turut hadir dalam webinar hari ini adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin, Staf Khusus Menkop UKM RI Fiki Satari, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM RI Victoria br Simanungkalit, Deputi Bidang Kesetaraan Gender dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Agustina Erni, juga pimpinan dari sejumlah asosiasi dan perusahaan yang memiliki fokus sejalan untuk bergotong royong memperkuat sektor UMKM sebagai instrumen penting kebangkitan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini