Polri: Hasil Rapid Test Covid-19 Djoko Tjandra Negatif

FOTO: Buronan Kasus Bank Bali Djoko Tjandra Ditangkap — Terpidana pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko Sugiarto Tjandra digiring masuk kedalam mobil usai tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (30/7/2020). Djoko Tjandra tiba sekitar pukul 22.30 WIB dan langsung dibawa ke Bareskrim Mabes Polri. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Polri melakukan rapid test virus Corona atau Covid-19 terhadap Djoko Tjandra segera setelah tiba di Indonesia. Hasilnya, terpidana kasus korupsi hak tagih piutang atau cessie Bank Bali tersebut nonreaktif.

"Hasilnya negatif," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (3/8/2020).

Menurut Argo, Djoko Tjandra juga telah menjalani swab Covid-19. Hanya saja, sejauh ini belum ada informasi hasil yang keluar atas tes tersebut.

"Belum, tanya dulu (ke pihak terkait)," kata Argo.

Bareskrim Polri berhasil menyeret buronan kasus korupsi hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra ke Tanah Air untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, penangkapan Djoko Tjandra dilakukan dengan cara serah terima di atas pesawat antara Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dengan Polri.

"Prosesnya namanya serah terima. Begitu Djoko Tjandra ditangkap Polisi Diraja Malaysia kemudian melakukan serah terima dengan polisi Indonesia di atas pesawat," ujar Argo dalam keteranganya, Sabtu (1/8/2020).

Menurut dia, sebelum proses penangkapan, Kapolri Jenderal Idham Azis mengirimkan surat resmi kepada Inspektur Jenderal of Police Malaysia Abdul Hamid bin Bador pada 23 Juli 2020. Setelah Polisi Diraja Malaysia melakukan penangkapan fisik terhadap Djoko Tjandra, barulah diserahkan kepada Bareskrim Polri untuk dibawa pulang ke Indonesia.

"Setelah itu ditindaklanjuti kepada kepolisian Diraja Malaysia untuk meminta penangkapan kepada yang bersangkutan," kata Argo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tim Khusus Bareskrim Polri telah menetapkan mantan Kepala biro Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo Utomo sebagai tersangka kasus pemalsuan surat untuk Djoko Tjandra.

2 dari 2 halaman

Proses Penangkapan Djoko Tjandra

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis bercerita bagaimana proses penangkapan Djoko Tjandra. Menurut dia, dua pekan lalu Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahnya mencari sekaligus menangkap Djoko Tjandra.

Idham kemudian membuat tim memburu Djoko Tjandra. "Perintah itu kemudian kami laksanakan. Kita bentuk tim kecil karena infonya yang bersangkutan berada di Malaysia," kata Idham, Jumat (31/7/2020).

Setelah tim terbentuk, pihaknya langsung mengirimkan surat kepada kepolisian Malaysia. Surat tersebut berisi permintaan kerjasama police to police untuk menangkap Djoko Tjandra yang terdeteksi di Kuala Lumpur.

Proses kerjasama tim membuah hasil hingga akhirnya keberadaan Djoko Tjandra diketahui. Kemudian pada hari Kamis (30/7/2020), Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo berangkat ke Malaysia untuk memimpin proses penangkapan. Turut mendampingi Kadiv Propam Polri Irjen Sigit.

"Djoko Tjandra ini memang licik dan sangat pandai. Dia kerap berpindah-pindah tempat. Tapi, alhamdulillah berkat kesabaran dan kerja keras tim, Djoko Tjandra berhasil diamankan," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Menurut Idham, penangkapan Djoko Tjandra merupakan komitmen Polri untuk menjawab keraguan publik bahwa Polri bisa menangkap yang bersangkutan.

COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
Djoko Tjandra

Nanda Perdana Putra
Author
Nila Chrisna Yulika
Editor

Polri: Hasil Rapid Test Covid-19 Djoko Tjandra Negatif

OJK Setop Kebijakan Restrukturisasi COVID-19 di Sektor PVML Mulai Hari Ini 17 April 2024

Kupas Detail Penanganan Covid-19, Mantan Kapolres Malang Kombes Yade Setiawan Ujung Lulus Doktor di Unpad

Erlina Burhan: Tuberkulosis Menular Lewat Bakteri, Bukan Penyakit Turunan

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Proses Penangkapan Djoko Tjandra

COVID-19

Djoko Tjandra

Situasi di Depan Gedung MK Usai Prabowo Minta Pendukungnya Batal Gelar Aksi

Arahan Erick ke BUMN: Pembelian Dollar AS Harus Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

HEADLINE: Amuk Gunung Ruang di Sulut, Bagaimana Potensi Bahaya dan Mitigasinya?

Amicus Curiae Bertambah Jadi 44, Jubir: Hanya 14 yang Jadi Pertimbangan Hakim MK

Raja Juli: Di Era Jokowi Sertifikasi Tanah Wakaf Mencapai 21.462 Bidang Pertahun

Setelah Megawati, Aktivis Barikade 98 Ajukan Amicus Curae Terkait Sengketa Pilpres ke MK

Kasus DBD Kota Depok Meningkat Drastis, 2 Orang Meninggal Dunia

Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan

Anggota Timnas Anies-Cak Imin Ikut Demo dekat MK, Minta Hakim Jalankan Tugas Secara Adil

Farhat Abbas Polisikan Pendeta Gilbert Atas Dugaan Penistaan Agama

Cerita Mengharukan Megawati Hangestri: Nangis Ingin Pulang, Dihibur dengan Makan dan Foto Bersama

Mengenal Warisan Upacara Adat di Minangkabau yang Masih Lestari

HEADLINE: Amuk Gunung Ruang di Sulut, Bagaimana Potensi Bahaya dan Mitigasinya?

Polres Situbondo Segara Panggil Pengelola Pelabuhan Jangkar Terkait Calo Tiket Feri

Pasutri Meninggal Dunia Usai Terseret Lahar Dingin Semeru

Jaga Kerukunan dan Kesejukan Demokrasi, Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Sudah Tepat

Inflasi Terkendali, Harga Kebutuhan Pokok di Jabar Aman Usai Lebaran

Pulih Cedera, Rodtang Jitmuangnon Cari Korban Baru di ONE 167

Serang Iran, Gertak Sambal untuk Selamatkan Legitimasi Pemerintah Israel?

IHSG Tergelincir 1% Usai Israel Serang Iran, Investor Asing Jual Saham Rp 838 Miliar

Nonton MARC TALKS Episode 5 di Vidio: Peran Penting Keluarga dalam Karier Sandy Walsh

110 Perantau dari Ponorogo Ikut Balik Gratis ke Jakarta Setelah Libur Lebaran

Kontestasi Pilgub Kaltim 2024, Ini Sinyal dari Andi Harun

Bahas Tiga Hal Penting, Menkominfo Budi Arie Setiadi Terima Kunjungan Tony Blair