Sukses

4 Hal Terkait Unggahan Viral Ike Muti soal Pemprov DKI

Dalam unggahannya, Ike Muti mengaku mendapat tawaran dari Pemprov DKI Jakarta dengan syarat menghapus foto dirinya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Artis Ike Muti membuat unggahan yang viral di akun media sosial Instagram miliknya @ikemuti16.

Dalam unggahannya, Ike Muti mengaku mendapat tawaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan syarat menghapus foto dirinya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Namun kini, unggahan yang sempat viral tersebut sudah dihapus oleh Ike Muti dari laman Instagramnya.

Meski begitu, unggahan Ike Muti dinilai mencemarkan nama baik Pemprov DKI Jakarta. Pada 30 Juli 2020 lalu, Pemprov DKI akhirnya melayangkan somasi atas unggahannya tersebut.

Dan pada hari ini, Minggu (2/8/2020), Ike Muti angkat bicara. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Bersamaan dengan ini, saya sampaikan bahwa sama sekali tidak ada niatan saya menyampaikan kebohongan apalagi sampai merugikan nama baik Pemda Provinsi DKI Jakarta," tulis Ike Muti dalam instagramnya @ikemuti16 (2/8/2020).

Berikut 4 hal terkait unggahan viral Ike Muti di Instagramnya dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kronologi Kejadian

Ike Muti yang mengaku mendapat tawaran dengan Pemprov DKI Jakarta dengan syarat menghapus foto dirinya dengan Presiden Joko Widodo.

Unggahannya pun viral dan dinilai mencemarkan nama baik Pemprov DKI Jakarta. Pada 30 Juli 2020 lalu, Pemprov DKI akhirnya melayangkan somasi kepadanya atas unggahannya tersebut.

Pemprov DKI meminta Ike untuk menunjukkan bukti dari penawaran proyek yang ditawarkan kepada Ike.

Termasuk juga menyebutkan penanggung jawab dari proyek tersebut serta pernyataannya yang meminta Ike menghapus unggahan fotonya bersama Presiden Jokowi.

 

3 dari 5 halaman

Penjelasan Ike

Usai kejadian tersebut, pada hari ini, Minggu (2/8/2020), Ike Muti mengunggah foto bendera Indonesia disertai penjelasan.

Berikut unggahan pernyataan Ike Muti terkait klarifikasi diminta menghapus foto dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi:

"1/2

Menunjuk postingan saya sebelumnya pada hari Kamis tanggal 30 Juli 2020, dengan ini saya sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pada pukul 19:29 tanggal 17 Juli 2020 melalui WA saya ditawarkan pekerjaan oleh Sdr. Andi Suradi (Marantika) dari @marantika_agency untuk suatu peran dalam pembuatan webseries pada tangal 26 - 30 Juli 2020. Saya juga diberitahu bahwa yang akan membuat adalah Sdri. Andrea yang kebetulan juga saya kenal.

Pada tanggal 18 Juli 2020 saya mengirim foto saya ke agency tersebut sesuai permintaannya. Dari informasi Sdr. Marantika saya mengetahui bahwa ini adalah proyek dari DKI dan Bapak Gubernur DKI Jakarta juga akan tampil 1 frame bersama saya dalam webseries tersebut.

Pada pukul 11:53 tanggal 20 Juli 2020 melalui WA saya mendapatkan informasi dari Sdr. Marantika akan dilakukan reading. Pada pukul 14:11 tanggal 20 Juli 2020 melalui WA saya diinformasikan oleh Sdr. Marantika bahwa talent belum dipilih karena ada perubahan skenario dan ada beberapa lokasi tidak dapat dipakai shooting sehingga jadwal shooting akan mundur menjadi tanggal 2, 3, 4, 5 atau 6 Agustus 2020.

Pembicaraan dilanjutkan melalui telepon pada pukul 14:20 yang juga menyampaikan bahwa Bapak Gubernur DKI Jakarta juga belum bisa tampil karena masih dalam masa PSBB." tulis Ike Muti.

Kemudian, menurut Ike, pada 30 Juli 2020 pukul 09.44 WIB, dirinya ditelepon oleh Sdr. Marantika yang menyampaikan bahwa webseries ini tidak jadi memakai saya sebagai talentnya.

"Alasannya adalah pada saat Sdr. Marantika meeting dengan orang dari Pemda disampaikan bahwa saya dianggap Jokowi banget.

Sdr. Marantika mengatakan jika saya ingin dipakai di webseries ini maka saya harus menghapus foto-foto saya di sosial media bersama Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo Sebagai pendukung Bapak Joko Widodo dan sebagai warganegara RI yang menghormati Presidennya, saya sangat kaget, kecewa dan tidak terima dengan berita tersebut, sehingga secara spontan pada hari yang sama tanggal 30 Juli 2020 saya me posting kekecewaan saya di media sosial saya yaitu di akun IG@ikemuti16 yang juga terhubung dengan akun Twitter @IkeMutiP." sambung Ike Muti.

 

4 dari 5 halaman

Permintaan Maaf Ike

Ike Muti pun meminta maaf atas unggahannya yang menjadi viral tersebut melakui akun Instagramnya.

Berikut pernyataan lengkap Ike Muti meminta maaf terkait unggahannya yang viral:

"2/2

3. Belakangan saya kaget bahwa postingan saya tersebut menjadi viral. Baru belakangan juga saya mengetahui dari Sdr. Marantika melalui WA bahwa informasi yang saya dapatkan darinya adalah tidak benar.

Hal ini juga disampaikan oleh Sdr. Marantika melalui akun media sosial miliknya yaitu IG@marantika_agency pada hari Jumat pagi dan melalui Instastory pada Jumat malam tanggal 31 Juli 2020 serta surat yang dibuatnya yang juga memuat permohonan maaf Sdr. Marantika kepada saya, Gubernur DKI Jakarta dan Pemda DKI Jakarta. Isi surat tersebut juga di posting oleh Sdr. Marantika pada 3 postingan berturut-turut di IG@marantika_agency." tulis Ike.

Ia juga menjelaskan dirinya tidak ada maksud untuk melakukan kebohongan apapun.

"Bersamaan dengan ini, saya sampaikan bahwa sama sekali tidak ada niatan saya menyampaikan kebohongan apalagi sampai merugikan nama baik Pemda Provinsi DKI Jakarta.

Jelas bahwa informasi tersebut sesungguhnya bukan bersumber dari saya. Namun bagaimanapun saya meminta maaf kepada semua pihak dan khususnya Pemda Provinsi DKI Jakarta atas postingan saya yang telah menimbulkan kegaduhan. Saya juga telah menghapus postingan saya sebelumnya.

Atas perhatian dan kerjasama semua pihak saya ucapkan terima kasih.

Ike Muti," tutup Ike Muti.

 

5 dari 5 halaman

Tanggapan Pemprov DKI Jakarta

Yayan selaku kepala Biro Hukum Pemprov DKI mengatakan dirinya sudah membaca klarifikasi yang dilakukan oleh Ike. Koreksi tersebut sudah diunggah oleh Ike Muti per tanggal 2 Agustus atau bertepatan dengan masa tenggat somasi yang ditentukan.

"Setelah adanya pengakuan dan koreksi dari Ike Muti, serta atas arahan dari Gubernur DKI Jakarta, maka kami anggap masalah yang berkaitan dengan unggahan tersebut sudah selesai," kata Yayan dari keterangan tertulisnya yang diterima Merdeka.com, Minggu (2/8/2020).

Yayan berharap ke depannya tidak lagi terjadi pemutarbalikan fakta dan kegaduhan atas soal yang non-substantif seperti ini.

Ia pun cukup memberikan apresiasi kepada Ike atas koreksi dan permintaan maafnya. I berharap hal ini tidak terulang kembali.

"Pemprov DKI Jakarta sendiri melalui Biro Hukum memberikan apresiasi atas koreksi dan permintaan maaf dari Ike Muti. Saya berharap agar pemutarbalikan fakta seperti ini tidak terulang lagi," kata Yayan.

Ia meminta masyarakat dan juga Ike Muti untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran. Menurutnya, saat ini penting sekali untuk selalu bijak dalam menggunakan sosial media. Harus menggunakan akal sehat dan juga kritis.

Yayan juga meminta masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi. Hal ini agar tidak ada kabar yang menyesatkan di masyarakat.

"Kejadian ini harus dijadikan pelajaran bagi semua. Pentingnya memiliki ketelitian, objektivitas dan melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi," tutup Yayan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.