Sukses

Masjid Istiqlal Potong 36 Ekor Hewan Kurban Hari Ini

Selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Panitia Pelaksana Kurban di Masjid Agung Istiqlal, Abu Hirairah mengatakan, ada 36 ekor hewan kurban yang akan dipotong pada Sabtu (1/8/2020) ini.

"Jumlah hewan kurban sampai saat ini itu terdiri dari sapi 21 ekor, kambing 15 ekor. Itu sudah termasuk yang punya Pak Presiden dan Wapres," kata Abu saat dihubungi, Jumat (31/7/2020).

Lebih lanjut Abu mengatakan, Presiden Joko Widodo menyerahkan kurban berupa sapi jenis PO atau Peranakan Ongole yang memiliki berat 1,093 ton.

Selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

"Tidak boleh (ada warga yang menonton). Ini kita terbatas sekali karena sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Abu seperti dikutip Antara.

Lebih lanjut Abu mengatakan, untuk hewan-hewan kurban yang sudah dipotong akan didistribusikan dengan sistem pengantaran langsung ke rumah-rumah warga seperti tahun 2019 lalu.

"Persis sama dengan tahun kemarin kami yang mengantarkan ke mustahiknya," ujar Abu.

Namun sedikit berbeda, ada pendistribusian kurban dari Masjid Istiqlal di Idul Adha 2020 yang dilakukan dengan memberikan kurban secara hidup ke tiga lokasi di luar DKI Jakarta.

"Tahun ini kami ada distribusikan (kurban) dalam keadaan hidup. Sekitar 3 ekor itu sapi. Itu ke Pusat Studi Alquran, sama Perguruan Tinggi Alquran dan Yayasan Al Idrisiah," kata Abu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Plastik Ramah Lingkungan

Sebelumnya diberitakan, Masjid Istiqlal pada tahun 2020 ini akan menggunakan kantong plastik sebagai tempat daging hewan kurban. Namun, plastik tersebut ramah lingkungan karena bahan bakunya dari bambu.

"Kami sudah buktikan plastik ini mudah larut dan langsung terurai, jadi kalah besek," kata Abu Hurairah saat dihubungi, Kamis (30/7/2020).

Menurutnya, hal itu dilakukan karena saat ini untuk mendapatkan besek cukup susah karena harus memesan ke Tasikmalaya dan memakan waktu yang cukup lama.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.