Sukses

APBD-P 2020 DKI Dibahas Agustus, Pemprov Diminta Segera Kirim Berkas

DPRD DKI memastikan, pembahasan APBD-P 2020 tidak akan terganggu dengan penutupan gedung setelah ditemukan kasus positif Covid-19 anggota dewan.

Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI Jakarta akan menggelar rapat pembahasan APBD Perubahan (APBD-P) 2020 pada pertengahan Agustus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta segera mengirimkan berkas pembahasan APBD-P 2020 pada awal Agustus.

"Ya, rapat APBD Perubahan, Agustus. Jadi (Pemprov) DKI harus kirim (berkas) awal Agustus," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

Politikus Gerindra itu memastikan, segala rapat pembahasan di DPRD DKI tidak akan terganggu kendati saat ini gedung ditutup untuk dilakukan sterilisasi setelah adanya kasus positif Covid-19 dari anggota dewan dan pegawai.

"Enggak lah, kan rapat juga terjadwal," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memerintahkan penutupan Gedung DPRD DKI karena adanya kasus konfirmasi positif Covid-19 terhadap anggotanya dan seorang PNS. Penutupan gedung untuk sterilisasi dilakukan hingga 2 Agustus 2020.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Tertular di Luar Gedung DPRD DKI

Prasetio menuturkan, anggota dewan yang terinfeksi virus corona Covid-19 diduga tertular di luar kawasan DPRD DKI. Saat ini, anggota DPRD DKI dan seorang PNS itu sedang menjalani isolasi di rumah sakit.

"Iya benar, 1 anggota dan 1 PNS sekarang sudah isolasi di RS. (Tertular) di luar sepertinya karena mereka banyak ketemu masyarakat juga," ujar Prasetio saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Politikus PDIP itu mengatakan, konfirmasi kasus tersebut setelah anggota DPRD DKI itu melakukan tes usap atau swab secara mandiri. Dan hasilnya terkonfirmasi positif.

Atas kejadian itu, ia meminta seluruh fraksi menjalani tes usap secara mandiri untuk memastikan tertular tidaknya virus yang menyerang pernapasan tersebut.

"Nanti per fraksi swab, termasuk saya karena belakangan banyak aktivitas di kantor," ucapnya.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.