Sukses

Jokowi Minta Satgas PEN Percepat Optimalisasi Serapan Anggaran hingga Akhir Tahun 2020

Komite ekonomi diberikan pesan khusus yaitu untuk menjaga fokus mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga Indonesia tidak masuk resesi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meminta agar Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar mempercepat dan mengoptimalisasikan serapan anggaran untuk stimulus yang dibutuhkan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pun menargetkan komite tersebut untuk menyelesaikan hingga akhir tahun 2020.

"Bapak presiden juga berikan arahan agar komite bisa mempercepat dan optimalisasikan serapan anggaran untuk stimulus sampai akhir tahun ini," kata Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin di Pressroom Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2020).

Tidak hanya itu, komite ekonomi diberikan pesan khusus yaitu untuk menjaga fokus mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga Indonesia tidak masuk resesi.

"Satgas ekonomi diberikan pesan khusus oleh beliau agar bisa menjaga PE terutama karena di kuartal III sampai akhir bulan September penting sekali kita jaga, agar PE-nya diusahakan sebisa mungkin tidak negatif," ungkap Budi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan UMKM Produktif

Selanjutnya terdapat dua program utama yang akan diprioritaskan pada 2-4 minggu ke depan. Yaitu program bantuan UMKM produktif yang akan diberikan 2,4 juta rupiah per orang.

"Kita harapkan ini bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari juga bisa digunakan untuk mulai berusaha," ungkap Budi.

Sementara program kedua yaitu memberikan saluran kredit usaha berbunga rendah untuk UMKM. Bantun tersebut diberikan sebanyak 1 juta UMKM.

"Bertahap nantinya kepada 10-12 juta UMKM di seluruh Indonesia.Kita akan salurkan kredit usaha berbunga rendah UMKM. Jadi ini bukan granted, tapi pinjaman. Kita targetkan kepada pengusaha yang terkena PHK dan memiliki usaha rumah tangga," kata Budi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.