Sukses

Bupati Anas Ajak Warga Bikin Kebun Hidroponik Sendiri di Pekarangan Rumah

Bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi semakin tenar saat masa pandemi virus Corona.

Liputan6.com, Banyuwangi Bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi semakin tenar saat masa pandemi virus Corona. Sebab selain bisa membunuh waktu luang saat di rumah saja, kegiatan ini juga bisa menghemat pengeluaran untuk bahan pangan.

Manfaat itu benar-benar dirasakan oleh seorang Rina Covi Cahyani. Perempuan yang tinggal di Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi ini memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya menjadi kebun mini. Ribuan flora dari ratusan jenis tanaman memenuhi kebun seluas 1.200 m2 tersebut. 

"Dulunya ini adalah petak sawah peninggalan orang tua. Sawah ini selalu tergenang air, sehingga tidak produktif. Lalu terbersit untuk dibuat kebun. Apalagi kami suka bercocok tanam," kata Rina. 

Akhirnya, dengan berbekal hobi Rina bersama suaminya mulai mengubah lahan sawah menjadi kebun. Berbagai macam flora ditanam di kebun yang kini bernama Cahaya Hydro Farm. Mulai dari jenis tanaman palawija, bunga, tanaman bunga dalam pot (tabulampot), maupun toga.

“Setidaknya, kini ada 100 jenis lebih tanaman yang tumbuh di kebun tersebut. Semua kami kelola secara organik, memanfaatkan pupuk organik,” jelas Rina.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Tujuan Mahasiswa dan Wisatawan

Kebun yang dikelola Rina pun juga terlihat menarik. Terbatasnya lahan, menjadikan Rina dan suaminya mendesain kebun ini secara kreatif. Ada yang memanfaatkan pipa paralon sebagai media tanam, hingga menanam di gantungan sepatu.

“Sudah banyak yang belajar ke sini, termasuk mahasiswa fakultas pertanian. Mereka belajar produksi sampai pasca panen. Tak sedikit wisatawan juga kemari,” kata Rina.

Rina mengaku banyak yang dia dapat saat mengelola kebun hidroponik ini. Selain sarana menyalurkan hobi, dia juga mendapat manfaat ekonomis dari aktivitas ini.

“Minimal semua kebutuhan dapur kami penuhi sendiri, tidak perlu belanja. Mulai dari sayur, rempah, bahkan juga ikannya. Karena kami juga memelihara lele nila. Kami juga jual ikan koi. Kami pun bisa berhemat, karena sedikit keluar uang untuk kebutuhan makan sehari-hari,” kata Rina.

“Selain itu, secara kesehatan kami merasa lebih aman, karena asupan kami dijamin organik yang tentunya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Apalagi pandemi semacam ini, dimana daya tahan tubuh sangat dibutuhkan,” jelas Rina.

 

3 dari 4 halaman

Wujud Ketahanan Pangan

Apa yang dilakukan Rina ini mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Anas berharap agar semua keluarga mulai meniru apa yang dilakukan Rina dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya.

“Ini cara yang menarik. Kebutuhan makan keluarga dicukupi sendiri, selain itu juga kualitas penanamannya juga terjaga. Bagi saya, ini adalah bentuk ketahanan keluarga. Para ibu kami harap dapat mengikuti langkah semacam ini,” kata Anas. Sebelumnya, Bupati Anas mengunjungi Cahaya Hydro Farm beberapa waktu lalu.

 

4 dari 4 halaman

Potensi Wisata Hidroponik

Anas pun berpesan kepada Rina agar terus mengembangkan usahanya. Misalnya dengan membuat paket wisata hidroponik. Karena, menurut Anas, ke depan wisata sehat semacam ini diminati oleh wisatawan.

“Bila dikembangkan ini bisa untuk tamu-tamu khusus, seperti vegetarian atau mereka yang fanatik dengan makanan organik. Buka saja paket wisata hidroponik sehat. Siapkan dengan paket makanan organik. Saya yakin ini akan berkembang,” kata Anas.

“Saya juga minta Dinas Pertanian untuk terus mengedukasi warga agar memanfaatkan lahan pekarangannya, dan bila ada yang potensi berkembang terus didampingi,” kata Anas.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.