Sukses

Di Balik Alasan Ganjar Pranowo Pakai Baju Adat ke Kantor

Bukan kali ini saja Ganjar mengenakan baju adat Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki banyak suku. Salah satunya adalah suku Kenyah yang ada di Kalimantan Timur. Suku Kenyah kerap disebut sebagai suku Dayak Kayan atau Dayak Kenyah.

Untuk menjaga rasa cintanya ke Indonesia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turut mengenakan pakaian Suku Kenyah. Dengan bangga, Ganjar mengenakan pakaian adat Suku Kenyah saat berkantor di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (23/7).

Pakaian adat Suku Kenyah yang dikenakan Ganjar terdiri atas Bluko’ atau topi pelindung. Topi itu biasanya terbuat dari rotan yang kuat dan tahan benturan, serta dihiasi dengan taring macan dan harimau. Topi ini juga dilengkapi dengan manik-manik dan hiasan bulu enggang serta bulu pegun.

Selanjutnya adalah Besunung atau baju perang. Oleh Suku Kenyah, besunung biasanya dibuat dari kulit binatang seperti beruang, kancil, harimau, macan, maupun kambing, yang cenderung sulit ditembus mandau saat tengah berperang. Besunung selain sebagai pakaian perang juga kerap digunakan dalam rapat maupun saat upacara adat.

Tak hanya itu besunung saja, Ganjar juga mengenankan Avet atau cawat dan Tabit, yaitu kain untuk melindungi tubuh bagian bawah sekaligus sebagai alas duduk. Di daerah asalnya, pakaian ini langsung dikenakan di tubuh namun Ganjar memilih menggunakan manset dan celana panjang hitam untuk alasan kenyamanan.

Demi melengkapi penampilannya, Ganjar membawa Baing atau Mandau, yakni senjata tradisional Suku Kenyah yang biasa dibawa untuk melindungi diri. Mandau asli tersebut dibeli Ganjar seperangkat dengan busananya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koleksi Baju Adat Nusantara

Bukan kali ini saja Ganjar mengenakan baju adat Nusantara. Sebelumnya, Ganjar pernah mengenakan busana adat Bali, Lombok, Nusa Tenggara Timur, Bugis, Madura, dan baju adat lainnya saat bekerja.

Alasan Ganjar menggunakan baju adat bukan hanya sebagai bentuk kebanggaan dan kecintaannya pada Indonesia saja. Tapi ternyata, Ganjar selama ini mengoleksi baju adat Nusantara.

Dengan penggunaan busana adat Nusantara, Ganjar ingin mengenalkan kepada masyarakat tentang beragamnya kebudayaan bangsa Indonesia, juga menjadikan momentum untuk menyatukan seluruh anak bangsa.

"Ini hal kecil yang mudah-mudahan dapat mempersatukan bangsa. Kami ingin menunjukkan, bahwa masyarakat Jawa Tengah juga bagian dari Indonesia," kata Ganjar.

Nah terkait baju Suku Kenyah, Ganjar ternyata membeli langsung dari Kalimatan Timur. "Ini cara kita menghargai, menghormati dan bajunya bagus dari kayu, manik-maniknya bagus. Saya punya koleksi baju adat dari seluruh Indonesia," kata Ganjar saat menjadi narasumber di sebuah diskusi secara virtual.

Untuk diketahui, meski mengenakan baju adat, Ganjar tidak melupakan tanda pengenal dan pin “Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” (Tetap Tidak Korupsi, Tidak Berbohong) sebagai identitas sebagai bagian dari Pemprov Jawa Tengah.

Penggunaan baju adat Nusantara ternyata menjadi kewajiban bagi ASN dan karyawan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Setiap hari Kamis minggu keempat, seluruh ASN dan karyawan Pemprov Jawa Tengah wajib berbusana adat Nusantara.

Adapun di minggu lainnya, ASN wajib mengenakan baju adat Jawa. Kewajiban ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 065/0016031/2019 dan diteken langsung oleh Ganjar.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.