Sukses

Kendalikan Penyebaran Corona, Anies Harapkan Warga DKI Isi CLM Secara Masif

Begitu semua download, semua monitoring, insyaAllah kita akan punya kendali lebih baik. Demikian kata Anies.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat secara masif dapat mengunduh dan mengisi formulir corona likelihood metric (CLM) di aplikasi JAKI. Dia menyebut aplikasi tersebut dapat menempel kepada masyarakat yang telah mengisi.

"RT, RW kemudian organisasi-organisasi itu diserbu dengan panggilan untuk download aplikasi ini. Jadi mendadak masif kita semua mengerjakan, tidak ada batasan wilayah," kata Anies dalam video Youtube Pemprov DKI Jakarta, Senin (20/7/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut CLM bertujuan untuk mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19. Anies juga mengharapkan 70 sampai 80 persen warga Jakarta mengisi CLM.

"Begitu semua download, semua monitoring, insyaAllah kita akan punya kendali lebih baik," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan SIKM bertujuan untuk membatasi aktivitas masyarakat yang hendak keluar masuk Jakarta selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sedangkan CLM, untuk mengendalikan aktivitas masyarakat. 

Sebab hasil dari aplikasi tersebut dapat mendeteksi apakah masyarakat yang mengakses tersebut terindikasi terpapar virus corona atau Covid-19 atau tidak. 

"Ini semacam self-assessment. Jadi kita mau mengimbau warga untuk mengisi CLM dengan sebenar-benarnya karena di sana hasil isian kita dinilai oleh sistem, kemudian diberi skor," ujar dia. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Pengisian

Berikut cara pengajuan atau mengisi formulir CLM berdasarkan YouTube Jakarta Smart City:

1. Unduh aplikasi Jaki melalui play store atau app store

2. Pilih fitur JakCLM, kemudian perhatikan ketentuan yang tercantum di JakCLM

3. Salin pernyataan pada box yang telah disediakan

4. Masukan nama lengkap dan NIK sesuai KTP. Satu NIK hanya dapat digunakan untuk satu kali tes dalam satu Minggu

5. Masukan alamat sesuai dengan domisili kamu di Jakarta dan lengkapi identitas lainnya

6. Masukan juga nomor telepon dan email aktif

7. Isi semua pertanyaan secara benar dan jujur, yang meliputi informasi klinis, kondisi kesehatan, riwayat kontak, dan riwayat bepergian

8. Setelah selesai bisa cek kembali informasi rangkuman jawaban

9. Jika sudah sesuai centang pernyataan persetujuan lalu klik tombol lihat hasil tes

10. Kamu akan mengetahui hasil pemeriksaan sesuai kategori yang ada,

- orang tanpa gejala (OTG)

- orang dalam pemantauan (ODP)

- orang dalam pengawasan (PDP)

11. Unduh dan simpan hasil tes dengan memindai atau screenshot QR code di halaman hasil

12. Jika dari hasil tes kalkulator Covid-19 diprioritaskan untuk ikut tes PCR, ikuti langkah berikut,

- Unduh hasil tes kalkulator Covid-19 atau simpan QR code

- Konfirmasi kehadiran untuk tes PCR dengan menghubungi nomor telepon Puskesmas yang diberikan

- Datang ke Puskesmas yang telah ditentukan dengan membawa identitas dan hasil tes kalkulator Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia
    Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia

    Anies Baswedan

  • CLM