Sukses

Top 3 News: Ketua KPK Sebut Korupsi Bisa Terjadi Saat Keluarga Pegang Kekuasan

Top 3 News, Ketua KPK Firli Bahuri Firli menyebut, penangkapan terhadap Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria Firgasih membuktikan hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 News, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil membongkar kasus korupsi dugaan suap proyek infrastruktur yang melibatkan Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya Encek Unguria Firgasih.

Menurut Ketua KPK Irjen Firli Bahuri, dengan terbongkarnya kasus ini membuktikan besarnya kekuasaan yang dimiliki para pejabat jika pemerintahan dalam suatu daerah dikuasai keluarga.

Lantas, apa peran Encek Unguria? Menjabat sebagai Ketua DPRD Kutai Timur, istri Ismunandar ini melakukan intervensi dalam penunjukan pemenang terkait pekerjaan proyek-proyek di Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Berita terkait kasus positif Covid-19 di Bekasi dan laranagan penggunaan kantong plastik di DKI Jakarta juga tak kalah menuai sorotan.

Dilansir dari laman corona.bekasikota.go.id per tanggal 29 Juni 2020, satu kecamatan di Kota Bekasi kembali terpapar Covid-19 usai dinyatakan nihil kasus positif.

Selain perkembangan kasus positif, rekomendasi pihak Pemprov DKI akan penggunaan kantong plastik yang ramah lingkungan di Ibu Kota juga menyita perhatian. 

Seperti diketahui larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.

Sementara itu, diduga gara-gara handphone, akses jalan seorang warga di Gang Adem Ayem, Lenteng Agung, Jakarta Selatan kini ditutup sang pemilik tanah. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Senin, 6 Juli 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ketua KPK Firli Sebut Pemerintahan Dipegang Keluarga Berpotensi Korupsi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri menyebut, jika pemerintahan dalam suatu daerah dikuasai keluarga, maka potensi terjadinya tindak pidana korupsi akan sangat besar.

"Kalau kekuasaan eksekutif dan legislatif dikuasai oleh hubungan keluarga, maka dapat diduga korupsi tidak bisa terelakan," ujar Firli saat dikonfirmasi, Senin (6/7/2020).

Firli menyebut, penangkapan terhadap Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria Firgasih membuktikan hal tersebut. Ismunandar dan Encek merupakan pasangan suami istri yang dijerat dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Kutai Timur.

Menurut Firli, dalam tindak pidana korupsi yang menjerat Ismunandar dan Encek membuktikan betapa lancarnya kongkalikong yang diperlihatkan keluarga. Firli mengatakan, sebuah proyek disusun oleh Ismunandar dan disetujui oleh Encek.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Metro Sepekan: Angka Positif Corona di Kota Bekasi hingga Larangan Kantong Plastik

Satu kecamatan di Kota Bekasi kembali terpapar Covid-19 usai dinyatakan nihil kasus positif. Dengan demikian terdapat 5 dari 12 kecamatan yang masih memiliki kasus positif, sebagaimana dilansir dari laman corona.bekasikota.go.id per tanggal 29 Juni 2020.

Kecamatan yang kembali terpapar, yakni Kecamatan Pondok Melati dengan 1 kasus positif. Selanjutnya ada Kecamatan Bekasi Timur 1 kasus, Bekasi Utara 2 kasus, Medansatria 1 kasus, Pondok Melati 1 kasus, dan terbanyak di Kecamatan Rawalumbu dengan 8 kasus.

Total kasus positif Covid-19 sampai hari ini tercatat 385 kasus, dengan angka kesembuhan sebanyak 338 orang, dan dirawat 13 orang. Angka pasien meninggal dunia tak bertambah, dan masih berjumlah 34 orang.

Kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 21 dalam sehari, menjadi 1.338 orang.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Cerita Pilu Haryati yang Akses Jalannya Ditutup Tetangga Gegara Masalah Handphone

Jalan utama menuju ke rumah Haryati Lestari ditutup oleh pemilik tanah yang tak lain tetangganya sendiri. Haryati tinggal di Jalan Camat Gabun, Gang Adem Ayem, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Bangunan rumah berada di paling pojok. Sementara di depannya adalah rumah tetangga yang menutup akses jalan.

Haryati harus melewati jalan setapak milik tetangganya itu setiap beraktivitas ke luar rumah. Tiga Minggu lalu, sang tetangga memblokade akses jalan dengan pagar besi gara-gara berselisih dengannya.

Dia menjelaskan, pemicunya masalah sepele yang mana anaknya dituduh menghapus sejumlah aplikasi yang terpasang di handphone milik anak dari sang tetangga itu. Padahal yang melakukan itu adalah cicitnya.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.