Sukses

Proses PPDB SMAN 100 Jakarta Ditunda Setelah 7 Ruangan Kelas Terbakar

Peristiwa kebakaran ruang sekolah yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.58 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA Negeri 100 Jatinegara, Jakarta Timur, terhenti karena tujuh ruangan di lantai dua sekolah itu terbakar, Rabu siang.

"Ketika saya lagi urus pendaftaran dan pemulangan buku belajar, saat itu muncul api, api sudah besar di lantai dua," kata salah satu orangtua siswa, Subahi (45), di lokasi kejadian, Rabu (1/7/2020).

Sejumlah orangtua siswa yang sedang mengurus berkas administrasi pendaftaran di lantai bawah juga panik hingga menunda pendaftaran sekolah.

Sejumlah pegawai sekolah dan warga sekitar sempat berniat memadamkan api, namun tidak menemukan alat pemadam api ringan (Apar) di sekolah tersebut.

"Mau ikut memadamkan juga, tapi susah, tapi tidak ada alat pemadaman di sekolah. Bingung juga sih," katanya seperti dikutip Antara.

Akibat kejadian itu, pihak sekolah terpaksa menunda proses penerimaan peserta didik baru.

Peristiwa kebakaran ruang sekolah yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.58 WIB.

Proses pemadaman api melibatkan sembilan unit armada pompa dari petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

"Ada tujuh ruangan yang terbakar di lantai dua. Dugaan sementara korsleting arus listrik pendingin ruangan," kata Kasi Operasional Damkar Jaktim Gatot Sulaeman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Api dari Ruang Guru

Api dengan cepat membakar tujuh ruang kelas karena di dalamnya terdapat sejumlah cairan kimia yang mudah terbakar. Selain itu, salah satu ruangan yang terbakar dilaporkan menyimpan sejumlah buku pelajaran siswa.

Ruangan yang terbakar terdiri atas empat ruang kelas, ruang bimbingan konseling, ruang laboratorium serta ruang wakil kepala sekolah.

"Api membesar dari ruang guru, merambat ke plafon yang bersebelahan dengan ruang laboratorium yang terdapat bahan kimia kemudian membesar di lantai dua," kata Gatot.

Tidak dilaporkan ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan bangunan seluas 300 meter persegi itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.