Sukses

Gunakan Peralatan Manual, Ditpam BP Batam Bersihkan Drainase untuk Cegah Banjir

Kegiatan pembersihan darinase ini Ditpam BP Batam melibatkan sedikitnya 80 personil.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Pengamanan Aset Badan Pengusahaan Batam (Ditpam BP Batam) melaksanakan kegiatan pembersihan saluran air (drainase) di sekitar flyover Laluan Madani, Taman Baloi, pada Selasa (30/6) pagi.

Kegiatan pembersihan tersebut merupakan inisiasi Kepala BP Batam Muhammad Rudi sebagai upaya mencegah terjadinya banjir di Kota Batam memasuki musim hujan.

Kasubdit Mitigasi dan Penanggulangan Kebakaran BP Batam, Barlian Untoro, mengatakan, dalam kegiatan pembersihan darinase ini Ditpam BP Batam melibatkan sedikitnya 80 personil, baik dari pengamanan asset, pengamanan hutan dan lingkungan, dan juga penanggulangan bencana kebakaran, serta dari Pertamanan BP Batam.

Barlian Untoro selaku kordinator kegiatan mengatakan bahwa ada 10 titik lokasi tahap awal pembersihan. "Dari sepuluh titik, Ditpam BP Batam mendapat tugas pembersihan di empat titik saluran drainase sekitar flyover Laluan Madani ini. Kami mengupayakan aliran air seluruh drainase yang ada kembali normal, sehingga meminimalisir potensi banjir di Batam," ujar Barlian.

Kasubdit Pengamanan Lingkungan dan Hutan BP Batam, Tony Febri, dalam kesempatan yang sama mengatakan, turut mengapresiasi masyarakat Batam yang telah berusaha untuk menjaga kebersihan Kota Batam dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

"Kami hanya menemukan adanya endapan pasir dan beberapa ranting serta batang kayu di saluran drainase. Jadi ini satu pertanda juga bahwa masyarakat Batam sudah cukup peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata Tony Febri.

Tony Febri menambahkan, kegiatan pembersihan ini menggunakan peralatan manual, seperti cangkul, sekop dan gerobak. Kegiatan ini juga akan dilakukan secara berkala dan akan dievaluasi setiap kegiatannya, sehingga saluran drainase yang berada di area flyover Laluan Madani tersebut kembali normal dan bersih, serta meminimalisir terjadinya banjir di kemudian hari. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.