Sukses

KKB Masih Berkeliaran di Tembagapura Papua, Pengungsi belum Bisa Pulang

Masih bercokolnya KKB, mengakibatkan upaya untuk mengembalikan seribuan warga Banti, Opitawak dan Kimbeli ke kampung mereka mengalami kesulitan.

Liputan6.com, Papua - Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggeng hingga kini masih berada di kawasan Aroanop, Distrik Tembagapura, Provinsi Papua. 

Keberadaan mereka kata Era, dianggap menciptakan situasi kamtibmas yang cukup rawan di wilayah itu.

"Saya bisa memastikan bahwa mereka masih berada di sekitar sana, terutama di daerah Aroanop," kata AKBP Era Adhinata di Timika, Selasa 30/6/2020).

Dengan masih bercokolnya KKB di wilayah Aroanop dan kampung-kampung sekitar di Distrik Tembagapura, mengakibatkan upaya untuk mengembalikan seribuan warga Banti, Opitawak dan Kimbeli ke kampung mereka mengalami kesulitan.

"Kita belum bisa menjamin bahwa daerah-daerah itu akan aman terus tanpa gangguan KKB. Nanti kita lihat perkembangan situasi ke depan seperti apa. Jangan sampai nanti masyarakat dipulangkan, malah akan menjadi korban. Kita tidak mau itu terjadi karena kalau terjadi apa-apa," kata Era seperti dilansir dari Antara.

Sejak Maret seribuan jiwa warga Banti, Kimbeli dan Opitawak diturunkan ke Timika dari Tembagapura setelah sejumlah grup KKB dari wilayah pedalaman Papua dibawah pimpinan Lekagak Telenggeng memasuki kawasan Distrik Tembagapura, tepatnya pada 14 Februari 2020.

Ribuan warga Banti, Kimbeli dan Opitawak itu kemudian diinapkan pada rumah-rumah kerabat mereka di Kota Timika dan sekitarnya.

Setelah beberapa bulan berlalu, warga Distrik Tembagapura tersebut ingin segera kembali ke kampung mereka dengan alasan untuk mengurus rumah dan ternak mereka yang tertinggal di kampung.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Butuh Kerja Sama Banyak Pihak

Era menegaskan, gangguan keamanan oleh KKB tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pihak kepolisian, namun membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak terkait secara lintas sektoral.

"Butuh kerja sama semua pihak baik Pemda, tokoh-tokoh masyarakat untuk menyelesaikan persoalan ini. Yang jelas masalah yang terjadi di Banti itu bukan kita yang ciptakan, masyarakat harus kita turunkan dari sana karena di lokasi itu ada beberapa kelompok yang berseberangan dengan NKRI," tutur Era.

Kapolres menambahkan, dalam situasi seperti sekarang ini diharapkan ada solusi terbaik untuk masa depan masyarakat yang mengungsi tersebut.

"Apakah mereka harus kembali ke kampung mereka dengan situasi keamanan yang tidak menjamin atau kah ada upaya menyiapkan lahan di Timika untuk mereka bisa tinggal," kata AKBP Era Adhinata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.