Sukses

Top 3 News: Pengakuan Mengejutkan Pedagang Bakso Ludahi Mangkok Pesanan Pembeli

Top 3 news, penjual bakso keliling itu mengakui meludahi mangkok bakso pesanan pembeli, pada Senin 22 Juni 2020 di Komplek Unilever Meruya Selatan, Kembangan.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, aksi seorang pedagang bakso keliling viral di media sosial. Lewat tangkapan CCTV di salah satu rumah warga, pemuda berusia 21 tahun itu meludahi mangkok pembelinya.

Peristiwa tersebut terjadi di Komplek Unilever Meruya Selatan, Kembangan, Senin 22 Juni 2020 sekitar pukul 17.53 WIB.

Saat dimintai keterangan, pedagang bakso tersebut mengaku meludahi mangkok adalah salah satu amalan yang harus dilakukan agar dagangan baksonya laris pembeli.

Ilmu itu dipelajari dari gurunya bernama Joko di Garut Singaparna. Seminggu sudah dia rutin menunaikan amalan tersebut. 

Sementara itu, berita John Kei juga tak kalah menuai sorotan. Seperti diketahui, John Kei dan kelompoknya belum lama ini melakukan pengrusakan disertai penganiayaan hingga berujung kematian di Tangerang dan Jakarta Barat.

Atas perbuatannya, dia dan kelompoknya kini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya. Dan belum lama ini, anak tertua John Kei menjenguknya. Melan Refra mengaku kaget ayahnya kembali terjerat kasus pidana. 

Saat menjemput sang ayah di Lapas Nusakambangan, Melan berharap besar ada perubahan ke arah yang lebih baik. Atas perbuatan ayahnya, dia pun meminta maaf kepada publik.  

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 26 Juni 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Terungkap, Motif Pedagang Bakso Ludahi Mangkok Pesanan Pembeli

Polisi mengungkap sosok pedagang bakso yang terekam kamera pengawas (CCTV) yang tengah meludahi mangkok makanan pembeli. Dia adalah Windra Suherman (21) dan kini tengah menjalani pemeriksaan di Polsek Kembangan.

Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan menerangkan, Windra sehari-sehari memang bekerja sebagai pedagang bakso keliling.

Dia biasa menjajakan dagangan dari sekolah Al-Azhar Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat sampai dengan Komplek Kehutanan Greenville, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Menurut keterangannya, meludahi mangkok adalah salah satu amalan yang harus dilakukan agar dagangan baksonya laris pembeli.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Besuk Ayahnya di Rutan Polda Metro, Putri John Kei Minta Maaf ke Publik

John Refra alias John Kei dibesuk keluarganya di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya, Jumat malam (26/6/2020). Melan Refra, putri pertama John Kei mengaku kaget ayahnya kembali terjerat kasus pidana. 

"Mengenai berita yang ada belakangan ini menyebutkan papah saya sama Opa Nus cukup mengagetkan ya bagi saya," kata putri John Kei di Polda Metro Jaya, Jumat (26/6/2020).

Melan mengaku ikut menjemput ayahnya di Nusakambangan. Saat itu, ia menaruh harapan yang sangat besar atas perubahan ayahnya ke arah yang lebih baik.

"Saya merasakan dari Nusakambangan terus sampai rumah papah itu berubah dari kehidupan yang lama. Jadi semua itu saya rasakan dimulai dari saat di rumah," ujar dia.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: 709 Pedagang Pasar Tradisional Positif Covid-19, Jadi Klaster Baru?

Di tengah persiapan menuju new normal atau era kenormalan baru, sebuah kabar buruk menyeruak. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dalam rilis datanya yang terbaru menyebutkan sebanyak 709 pedagang di pasar tradisional di Indonesia positif Covid-19.

Kabar ini seolah menjadi lampu kuning bagi pemerintah dan masyarakat di sebagian daerah yang sudah mengizinkan pasar tradisional beroperasi, meski dengan sejumlah pembatasan.

Namun, pakar epidemiologi dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bony Wiem Lestari meminta tak buru-buru mengklaim semua pasar sebagai lokasi penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, dia bisa menerima jika pasar tradisional menjadi pusat penyebaran Covid-19. Sebab, karakteristik pasar tradisional itu sangat khusus, berbeda dengan pusat perbelanjaan, swalayan atau supermarket.

"Karakter pasar ini kan beda dengan mal. Pertama, manajemennya jelas berbeda. Pengalaman saya, mal punya manajemen yang lebih baik, sehingga hubungan antara manajemen dengan yang punya gerai itu jelas. Mereka bisa bayar dan mendapat fasilitas yang baik. Pasar tradisional juga begitu, tapi tidak seprofesional di mal," beber Bony.

Dia menyebutkan, kalau ingin menghentikan penyebaran Covid-19 di pasar tradisional, maka unsur manajemen ini menjadi penting.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.