Sukses

Top 3 News: Instruksi Tjahjo Kumolo Setelah Bendera PDIP Dibakar

Top 3 News, Tjahjo Kumolo meminta pengurus anak ranting, DPC, DPD dan fraksi PDIP di parlemen mendatangi pihak Kepolisian agar mengusut tuntas pembakaran bendera partainya.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, politikus senior PDIP  Tjahjo Kumolo buka suara terkait pembakaran bendera partainya.

Dia meminta seluruh kader PDIP dari anak ranting, DPC, DPD dan fraksi PDIP bergerak untuk mendatangi Polda dan Polres se-Indonesia untuk memberi efek jera kepada para pelaku pembakaran.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu, bendera bagi sebuah partai adalah lambang yang harus dijaga kehormatannya. Karenanya, mantan Sekjen PDIP ini meminta polisi mengusut tuntas. 

Sementara berita tentang kasus John Kei juga tak kalah menuai perhatian di kanal News Liputan6.com. Sebelumnya, John Kei bersama kelompoknya diduga melakukan penyerangan di Green Lake City, Tangerang dan penganiayaan di Duri Kosambi, Jakarta Barat.

Belakangan, polisi telah mengamankan 30 orang termasuk John Kei terkait peristiwa pada Minggu siang, 21 Juni 2020 kemarin. Adalah rumah sang paman, Nus Kei yang menjadi sasarannya saat itu.

Nus Kei mengaku antara dirinya dan sang keponakan tidak pernah ada masalah. Dia bahkan berencana  akan menghubungi dan mengumpulkan keluarga besar Kei yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya agar persoalan tersebut tidak berlarut-larut.

Dia tak mengira bila penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei akan sebrutal itu dan mengganggu keluarga intinya.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 25 Juni 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tjahjo Kumolo Minta Pengurus PDIP se-Indonesia Datangi Polisi Minta Usut Pembakaran Bendera Partai

Aksi demonstrasi penolakan terhadap Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Rabu 24 Juni 2020 kemarin di depan gedung DPR, diwarnai dengan pembakaran bendera PDIP.

Terkait hal ini, mantan Sekretaris Jenderal PDIP yang juga politisi senior Tjahjo Kumolo angkat bicara. Dia meminta pengurus anak ranting, DPC, DPD dan fraksi PDIP di parlemen mendatangi pihak kepolisian agar mengusut tuntas pembakaran bendera partainya.

Menurut dia, hal ini penting. Karena bendera adalah lambang partai yang hatus dijaga kehormatannya. 

"Karena bendera adalah lambang partai yang harus dijaga kehormatannya oleh anggota dan kader partai," ucapnya.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 4 Ucapan Nus Kei Usai Rumahnya Diserang John Kei

John Kei bersama 29 anak buahnya kemudian berhasil ditangkap Jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya di markasnya Jalan Titian Indah Utama X, Kota Bekasi, Jawa Barat usai melakukan perusakan di Cluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten pada Minggu, 21 Juni 2020.

Sasarannya pada saat itu belakangan diketahui adalah rumah Nus Kei, pamannya sendiri. 

Meski rumahnya diserang oleh John Kei dan anak buahnya, Nus Kei pun mengaku tetap ingin berdamai. John Kei diketahui merupakan keponakan dari Nus Kei.

"Damailah. Kita ini keluarga harus damai. Dia (John Kei) sudah lakukan (penyerangan), saya sudah menerima dan memaklumi. Ke depan harus damai," ujar Nus Kei di kawasan Green Lake, Selasa, 23 Juni 2020.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Rapid Test Berbayar Mahal, Ini Kata Jubir Jokowi

Sejumlah pihak mengeluhkan biaya rapid test Covid-19 yang mahal di sejumlah tempat. Jubir Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman menyebut, memang ada rapid test secara mandiri di luar pemerintah.

"Kan rapid test ini kan ada yang sifatnya upaya untuk mandiri, ada yang sifatnya dikelola pemerintah. Kalau yang sifatnya dikelola pemerintah termasuk mereka yang terkena covid kemudian masuk ke RS rujukan atau RS darurat Wisma Atlet semuanya kan di bawah penanganan gugus tugas," ucap dia saat live bersama merdeka.com, Kamis (25/6/2020).

Fadjroel mengatakan, lebih baik para masyarakat menghubungi gugus tugas pengananan Covid-19 setempat jika ingin melakukan rapid test. 

"Tapi kalau yang ingin melakukan mandiri silakan saja ya, dan itu kan memang ada ya yang melakukan itu, tetapi kami berharap kalau memang sangat memerlukan mohon hubungi gugus tugas nasional," kata dia.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.