Sukses

Mensos Beri Bantuan Warga Pendatang di Tangsel Terdampak Pandemi Covid-19

Mensos menyerahkan 1.164 paket sembako kepada warga RW 002 Kelurahan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara menyerahkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako kepada warga pendatang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang terdampak pandemi virus corona Covid-19.

"Prinsipnya, pemerintah daerah yang paling paham kondisi di daerahnya sendiri, siapa yang paling berhak menerima, kondisinya seperti apa," kata Mensos saat penyerahan sembako di Kelurahan Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Selasa 23 Juni 2020.

Dalam berbagai kesempatan, Mensos Juliari kerap menyampaikan bahwa Kemensos tidak menutup kemungkinan memberikan sembako warga dengan KTP di luar wilayah Jabodetabek. Asalkan, warga tersebut benar-benar terdampak pandemi Covid-19.

"Kami (Kemensos) hanya menganggarkan dan menyalurkan saja, kebetulan karena program ini berlanjut sampai Desember, kita harapkan yang sudah baik ini pendataannya akan lebih baik lagi, akan lebih tepat lagi," ujarnya.

Mensos yang hadir didampingi Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin menyerahkan 1.164 paket sembako secara simbolis kepada warga RW 002 Kelurahan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.

Bersama Wakil Gubernur Provinsi Banten Andika Hazmury, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Mensos juga menyambangi langsung rumah-rumah warga guna memastikan sembako sampai ke tangan penerima.

Wali Kota Airin yang turut mengawal penyaluran sembako Kota Tangsel menyampaikan ungkapan terima kasih dari masyarakat kepada Kemensos.

"Pada kesempatan yang baik ini juga, saya berterimakasih atas nama masyarakat, di mana Kemensos tidak pernah kaku untuk data," kata Wali Kota Airin.

Sehingga ketika ada yang terdampak di bulan ini, pemerintah daerah setempat mengkonfirmasi kebenaran datanya dan mengajukan data penerima ke pusat. Fleksibel data yang disebut Airin ditunjukkan melalui salah satu warga ber-KTP di luar Tangsel yang disambangi Mensos.

"Ini contohnya, (penerima) di sini baru kita masukkan karena dia tidak ber-KTP Tangsel, tapi terdampak, dan kita usulkan, lalu direspons cepat oleh Kemensos," tutur Airin.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Tambahan

Redi Wahyudi (34), warga pendatang di Tangsel merasa beruntung sembakonya diantar langsung ke rumahnya oleh Mensos. Padahal sebelumnya, warga perantau asal Palembang, Sumatera Selatan ini mengaku khawatir tak dapat batuan sama sekali.

"Saya KTP daerah Sumatera Selatan, (di sini) cuma ngontrak. Sementara tinggal di Tangsel untuk bekerja,” ujar Redi.

Dia juga menceritakan kali pertama didata oleh Ketua RT setempat sebagai calon penerima bansos sembako.

“Jadi, ini penambahan, (sembako) ini seharusnya untuk orang-orang dengan KTP Tangsel, sedangkan saya bukan (KTP) Tangsel, Pak RT minta KTP dan KK, terus mungkin dilihat kami bukan orang mampu, dari situ kami didata,” ungkap bapak dua anak ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.