Sukses

5 Deputi KSP: Mulai Aktivis, Akademisi, hingga Peneliti

Kelima deputi KSP telah dilantik oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk lima deputi Kantor Staf Presiden (KSP). Penunjukan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 45/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden.

Kelima deputi tersebut telah dilantik oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/6/2020).

Berikut profil lima deputi KSP:

1. Deputi I KSP - Febry Calvin Tetelepta

Febry dilantik sebagai Deputi I KSP yang membidangi masalah Infrastruktur, Energi dan Investasi. Lahir di Ambon, 14 Februari 1969, Febry merupakan lulusan Filsafat Universitas Kristen Indonesia Ambon, Maluku.

Dia kemudian mengambil gelar Magister Hukum dari UKI Jakarta. Sebelum ditunjuk menjadi Deputi I, Febry terlebih dahulu menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama KSP sejak 2015 membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan.

Bukan hanya itu, Febry juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) pada 2015. Dia memiliki pengalaman sebagai komisaris pada sebuah perseroan milik swasta.

2. Deputi II KSP - Abetnego Panca Putra Tarigan

Abetnego Tarigan dilantik menjadi Deputi II KSP yang membidangi pembangunan manusia. Abetnego merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 1 Juni 1976.

Dia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Institut Bisnis Nusantara (IBN) Jakarta. Saat ini, Abetnego tengah menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta.

Abetnego dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup. Dia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sawit Watch pada 2001. Kemudian, Abetnego terpilih menjadi Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia hingga 2016.

Setelah tak lagi menjabat di Walhi, Abetnego bergabung di Kantor Staf Presiden. Dia memulai kariernya sebagai Tenaga Ahli Utama KSP yang membidangi isu lingkungan pada 2016.

3. Deputi III KSP - Panutan S Sulendrakusuma

Panutan resmi menjabat sebagai Deputi III KSP bidang perekonomian. Lahir di Tasikmalaya, 17 Oktober 1967 silam, Panutan dikenal sebagai akademisi bidang ekonomi.

Dia pernah menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe. Panutan mendapat gelar doktor bidang manajemen keuangan dari Universitas Indonesia.

Dia kemudian kembali meraih dua gelar sarjana strata satu dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran dan Sarjana Hukum dari UI. Gelar magister teknik dan manajemen industri diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

4. Deputi IV KSP - Juri Ardiantoro

Juri Ardiantoro ditunjuk menjadi Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik. Doktor sosiologi lulusan University of Malaya, Malaysia ini dikenal sebagai pegiat isu tentang pemilihan umum.

Selain itu, Juri yang lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 6 April 1973 ini juga pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada 2016-2017. Tak lagi menjadi Ketua KPU, Juri kemudian dilantik menjadi Tenaga Ahli Utama (TAU) KSP pada 2018.

Selain menjabat sebagai Deputi IV KSP, Juri juga masih menjadi salah satu ketua di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

5. Deputi V KSP - Jaleswari Pramodhawardani

Jaleswari kembali dilantik sebagai Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM. Sebelumnya, dia juga menduduki jabatan yang sama sejak 2016.

Jaleswari merupakan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dia dikenal sebagai pengamat isu militer serta pertahanan dan keamanan.

Jaleswari lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 11 Agustus 1964. Dia meraih gelar sarjana strata satu dari FISIP Untag 1945 Jakarta. Sementara, gelar S2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian ilmu Wanita UI.

3 dari 3 halaman

Pesan Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan  Moeldoko pun berpesan agar lima deputi tersebut bisa menjaga amanah. Dia mengatakan jabatan deputi di lingkungan KSP adalah sebuah penilaian yang panjang.

"Saya ingin membangun tradisi agar regenerasi dalam KSP menjadi baik, Semua punya kesempatan menjadi deputi. Organisasi ini agar berjalan lebih baik, tidak ada penilaian yang subyektif bukan atas dasar suka atau tidak suka," kata Moeldoko dalam sambutannya saat pelantikan, Senin (22/6/2020).

Menurut Moeldoko, jabatan deputi di KSP memiliki tanggungjawab sangat besar dalam membantu kerja Presiden dan Wakil Presiden. Apalagi kata dia dalam masa pandemi seperti saat ini tentu dibutuhkan kerja keras, cepat dan tepat untuk menanggulangi persoalan yang ada.

Dia menjelaskan terdapat empat sektor yang harus menjadi perhatian para deputi agar penangan Covid-19 dapat optimal. Keempat sektor tersebut adalah sektor kesehatan terkait ketersediaan obat, perluasan testing dan tracing.

Faktor sosial juga harus mendapat perhatian khusus. Faktor ini berhubungan dengan keteoatan bansos, pengendalian angka kemiskinan dan daya beli masyarakat. Selanjutnya dia juga menjelaskan berbagai insentif dan stimulus diberikan pemerintah, agar semua bisa perjalan dengan baik.

"Kita harus bisa menjaga ketahanan pangan, stabilitas ekonomi, UMKM dan investasi. Sehingga ekonomi tetap bergerak dan tumbuh ditengah pandemi ini," kata Moeldoko.

Moeldoko berharap dengan formasi deputi yang sudah lengkap bisa menjalankan tugas dengan baik. Sehingga para deputi dituntut mampu menjalankan transformasi leader yaitu menjadi role model tim kedeputian yang dipimpinnya.

"Seorang deputi harus bisa menciptakan iklim kerja kreatif dan inovatif sehingga timnya dapat memberikan masukan out of the box," ungkap Moeldoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.