Sukses

Ikuti Pesan Bung Karno, PDIP Tolak Pemindahan Ibu Kota Palestina

Hasto mengatakan, situasi ini memerlukan kepemimpinan Indonesia sebagaimana terjadi ketika diselenggarakan Konferensi Asia Afrika, Gerakan Nonblok, dan Conference of the New Emerging Forces.

Liputan6.com, Jakarta DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh elemen nasional menolak rencana Amerika Serikat (AS) memindahkan ibukota Palestina ke Abu Dis.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan penolakan itu mengac pada spirit politik luar negeri bebas aktif yang berpihak pada perdamaian dunia, guna menghapuskan berbagai bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. 

Salah satu yang harus segera direspons Indonesia adalah persoalan di Palestina, yang sejak era Bung Karno selalu mendapatkan kepemihakan dari Indonesia.

"PDI Perjuangan tidak setuju dengan usulan tersebut karena merupakan bentuk ketidakadilan baru. Dan sikap Partai konsisten dengan apa yang sudah diperjuangkan Bung Karno untuk memerjuangkan kemerdekaan Palestina sebenar-benarnya sebagai buah dari spirit Dasa Sila Bandung," kata Hasto,Kamis (18/6/2020).

Menurut dia, melihat situasi ini memerlukan kepemimpinan Indonesia sebagaimana terjadi ketika diselenggarakan Konferensi Asia Afrika, Gerakan Nonblok, dan Conference of the New Emerging Forces.

"Itulah outward looking yang menunjukkan spirit kepemimpinan Indonesia, karena cara pandang Pancasila sebagai weltanschauung (ideologi) dunia," jelas Hasto. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Energi Bangsa Terkuras

Saat ini, kata Hasto, energi bangsa justru banyak terkuras ke dalam, dengan penuh hiruk pikuk tentang siapa dapat apa. Maka saatnya energi positif bangsa harus digelorakan, dan berbagai persoalan dalam negeri secepatnya diselesaikan. Dengan begitu, Indonesia bisa kembali menjalankan tanggung jawabnya melalui sikap outward looking tersebut.

"Sebab di tengah berbagai sikap dan tindakan elite yang terlalu melihat ke dalam, energi bangsa terkuras dan melupakan tanggung jawab Indonesia bagi dunia," ungkap Hasto. 

Karena itu, Hasto mengatakan, pihaknya menyerukan saatnya energi positif bangsa dikedepankan. Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, harus dibumikan bagi peningkatan kedaulatan dan keberdikarian bangsa.  

"Serta bertindak keluar secara aktif dalam membangun peradaban dunia," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.