Sukses

Lama Tak ke Istana Wapres, Ma'ruf Amin Khotbah dan Pimpin Salat Jumat

Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya semangat memohon ampun kepada Allah, bahkan usai Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambangi Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat. Setelah lama tidak beraktivitas di lingkungan ruang kerjanya selama pandemi virus Corona atau Covid-19, Ma'ruf ke sana sekaligus memimpin pelaksanaan salat Jumat di Masjid Baiturrahman .

Ma'ruf yang tiba di lokasi sekitar pukul 11.35 WIB itu mengenakan pakaian jas hitam berbalut sorban putih, lengkap dengan sarung corak hijau. Sebelum mengisi khotbah dan menjadi imam salat Jumat, Ma'ruf masuk ke ruang kerjanya lebih dulu.

Di Masjid Baiturrahman yang peletakan pembangunannya, dilakukan oleh Wakil Presiden RI kesembilan Hamzah Haz pada 21 September 2004, Ma'ruf mengingatkan pentingnya semangat memohon ampun kepada Allah, bahkan usai Ramadan.

"Marilah kita lanjutkan apa yang sudah diakukan di bulan Ramadan untuk senantiasa berdoa memohon ampunan, magfiroh kepada Allah SWT," tutur Ma'ruf di lokasi, Jumat (12/6/2020).

Ma'ruf juga mengingatkan pentingnya setiap insan menyadari sebagai makhluk yang selalu berbuat salah dan khilaf.

"Dan senantiasa memohon maaf di antara sesama kita, karena kita memang banyak memiliki kesalahan," kata Ma'ruf Amin.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ma'ruf Amin: 1.851 Anak Indonesia Jadi Korban Corona Covid-19

Sebelumnya, Ma'ruf Amin mengatakan terdapat 1.851 anak Indonesia yang jadi korban akibat Covid-19.

"Tercatat sekitar 1.851 anak Indonesia menjadi korban keganasan virus ini," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri rapat koordinasi KPAI 2020 tentang Kesiapan Pesantren dan Satuan Pendidikan Berbasis Asrama dalam Penerapan New Normal, melalui siaran telekonference, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Merujuk data tersebut, Ma'ruf menjelaskan hal tersebut jadi perhatian pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah akan membuat kebijakan untuk perlindungan anak-anak dalam era new normal atau tatanan normal baru.

"Peringatan bagi pemerintah bahwa perhatian dan perspektif perlindungan kepada anak perlu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah dalam memasuki tatanan baru," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menjelaskan hingga saat ini upaya pemerintah adalah terkait penanggulangan penularan Covid-19. Hal tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai Corona hingga vaksin ditemukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.