Sukses

Usai Dilantik, Panglima Komando TNI AU 1 Wilayah Barat Janji Siaga Keamanan Negara

Marsma Tri Bowo Santoso baru saja dilantik sebagai Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I yang bertanggung jawab terhadap wilayah Indonesia bagian Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Marsma Tri Bowo Santoso baru saja dilantik sebagai Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I yang bertanggung jawab terhadap wilayah Indonesia bagian Barat. Mengawali tugas jabatan, dia berupaya meningkatkan kesiagaan keamanan negara di tengah pandemi virus Corona.

"Sesuai keinginan KSAU, ingin menjadikan TNI AU disegani di kawasan. Melakukan analis center of gravity, apa sih di Indonesia. Kadang kita suka menyederhanakan masalah. Wah, Indonesia enggak ada masalah 15 tahun ke depan. Saya pikir ini bisa bisikan-bisikan musuh sehingga membuat terlena. Kita ada enggak ada harus siap," tutur Tri Bowo di Markas Koopsau 1 Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020).

Menurut Tri Bowo, analisis center of gravity tersebut menyangkut komposisi dan disposisi. Termasuk perlunya dukungan terhadap Alusista TNI AU.

"Ini harus sinergis didukung. Saya maklum dan kita harus maklum bahwa pembangunan juga harus jadi prioritas Bapak Presiden. Karena itu, minimal yang ada sekarang ini dipertahankan," jelas dia.

Oleh karena itu, beberapa hal yang tentunya perlu tetap mendapatkan fasilitas. Misal. latihan para prajurit Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, juga latihan menembak. Termasuk upaya siaga menjaga negara terhadap ancaman yang muncul dari luar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bekal

Sekali lagi dia menekankan, tidak akan menganggap sederhana sebuah masalah. Oleh karena itu, ketika ada masalah, TNI AU sudah memiliki bekal persiapan.

"Hakikat ancaman bahwa konflik Laut China Selatan jangan sampai kita menyederhanakan masalah. Suatu ketika ada terjadi mess di sana, pasti akan ada dampaknya baik langsung dan tidak langsung. Kalau ada konflik memuncak, paling tidak TNI, personel kita investigasi, kesiapan radar pemantau harus sinergis," kata dia.

"Harus terus berkoordinasi. Memantau radar penerbangan. Kok sekarang manuver penerbangan ramai ya di Laut China Selatan. Kita cek. Saya tugaskan khusus AS Intel memantau," Tri Bowo menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.