Sukses

15 Indikator Kesehatan Penentu Warna Zonasi Risiko Covid-19

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC19) mengumumkan 15 indikator kesehatan penentu zonasi risiko penyebaran Covid-19. Apa saja itu?

Liputan6.com, Jakarta Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan 15 indikator kesehatan penentu zonasi risiko penyebaran Covid-19.

Hal ini diungkap, usai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis data Kabupaten dan Kota Berzona Kuning dan 102 kabupaten dan kota yang berada pada zona hijau.

"Ada 15 indikator utama. Indikator kesehatan masyarakat, terbagi jadi 11 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 indikator pelayanan kesehatan," kata Dewi Nur Aisyah, anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Dia mengatakan, setiap indikator tersebut memiliki penilaian dan selanjutnya pembobotan serta penjumlahan. Kemudian, hasil perhitungan tersebut akan dikategorisasikan menjadi empat zona risiko utama.

"Pertama, zona risiko tinggi, kedua zona risiko sedang, ketiga zona risiko rendah dan keempat zona tidak terdampak,” jelas Dewi yang seorang ahli epidemiologi dan pakar informatika penyakit menular.

Sebagai informasi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus memutakhirkan data setiap pekannya. Karenanyam Dewi mengingatkan, data Covid-19 bersifat dinamis.

“Terdapat daerah-daerah yang sebelumnya mungkin tidak terdampak, namun dapat berubah menjadi daerah-daerah dengan risiko rendah. Begitu juga ada daerah dengan risiko rendah yang dapat berpindah menjadi zona risiko sedang, ataupun sebaliknya,” Dewi menandasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebaran Corona 8 Juni 2020

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan data pasien positif virus corona di seluruh Indonesia. Per hari ini, Senin (8/6/2020) hingga pukul 12.00 WIB, untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta tercatat mencapai 8.121 orang.

Kenaikan pasien positif di ibu kota berdasarkan data sebelumnya ditambah kasus baru sebanyak 89 orang. Sementara total penambahan untuk seluruh wilayah Indonesia ada 847 kasus.

"Ada penambahan sebanyak 847 orang kasus positif. Dengan demikian total kasus positif berjumlah 32.033 orang (seluruh Indonesia)," tutur Yurianto di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.