Sukses

Sabam Sirait, Perantau Asal Porsea yang Peduli Kampung Halaman

Aksi kemanusiaan Sabam Sirait ini juga digelar bersamaan dengan Bulan Bung Karno.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Sabam Sirait bukan sekadar berbagi ribuan paket sembako di Jakarta. Politisi senior kelahiran Tanjungbalai pada 13 Oktober 1936 ini juga begitu perhatian dan peduli kepada kampung halaman di Porsea, Toba, Sumatera Utara.

Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ketika berbagai lapisan masyarakat kena dampaknya. Ayah dari politisi Maruarar Sirait, Batara Imanuel Sirait, Johan Bakti Porsea Sirait dan Mira Sirait ini pun menggelar aksi kemanusiaan dan aksi peduli kampung halaman dengan membagikan ratusan paket.

Menurut Ketua Panitia Sabam Sirait Peduli Kampung Halaman, Fauzi Sirait, paket ini pun terbilang istimewa sebab lain dengan yang lain. Isi paket terdiri dari 2 vitamin CDR, biskuit Khong Guan, dua liter minyak goreng, satu dus mi instan, satu papan telur ayam, 10 kg beras, dan 2 kaleng susu.

"Ini juga merupakan kegiatan pertama yang dilakukan tokoh perantau yang peduli sama kampung halaman. Apalagi ini menggunakan dana pribadi, bukan dana APBN. Tidak menggunakan bantuan sosial pemerintah," kata Fauzi yang juga anggota DPRD Kabupaten Toba dari Fraksi PDI perjuangan, di Parmaksian atau yang dulu dikenal sebagai Porsea.

Dia menjelaskan, pembagian paket ini menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat dan disiplin. Sebelum penerima datang, panitia sudah menyiapkan paket yang akan dibagikan secara rapi dengan antara jarak 1,5 meter. Para penerima itu pun wajib menggunakan masker.

Ketika penerima datang, sambung Fauzi, mereka melakukan registrasi, kemudian mencuci tangan. Setelah itu panitia mencek suhu tubuh mereka dan kemudian baru menuju lapangan. Lapangannya sendiri sudah disemprot disinfektan sebelumnya.

"Saat pembagian paket, mereka berdiri dengan jarak sekitar 1,5 meter di antara mereka dan dengan posisi yang sudah ditentukan menjaga jarak itu," ungkap Fauzi.

Dia menambahkan, aksi kemanusiaan Sabam ini juga digelar bersamaan dengan Bulan Bung Karno. Di Bulan Juni, Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945. Di bulan Juni ini juga Bung Karno lahir pada 6 Juni dan meninggal pada 21 Juni 1970.

"Aksi Pak Sabam peduli juga dilaksanakan untuk memperingati Bulan Bung Karno dan secara khusus memperingati hari kelahiran Pancasila 1 Juni 1945. Dan nilai Pancasila itu adalah gotong royong," ungkap Fauzi.

Warga Porsea pun senang dengan kepedulian Sabam Sirait. Meski Sabam dikenal sebagai tokoh nasional, negarawan zaman ini dan anggota MPR paling senior, sama sekali tak melupakan kampung halaman.

Warga semakin gembira ketika bisa berkomunikasi langsung dengan tokoh pendiri PDI pada tahun 1973 dan penerima anugerah Bintang Mahaputera Utama ini melalui sambungan video call.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Warga Porsea

Perwakilan warga dari komunitas muslim, Manobang Sirait, sangat berterima kasih kepada Sabam yang telah peduli kepada kampung halaman tanpa membedakan suku, agama ataupun etnis. Manobang memastikan bahwa bantuan dan kepedulian Sabam ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Porsea.

"Terima kasih kepada Tuhan karena kita masih diberikan kesehatan untuk menerima bantuan dari Bapak Sabam Sirait, Ibu dan beserta keluarganya. Pak Sabam Sirait begitu peduli pada kampung halaman. Dan semoga Covid-19 ini bisa pergi dari dunia biar kita tidak susah," harapnya.

Hal senada disampaikan oleh tokoh masyarakat Sukun Sirait. Sukun begitu bangga kepada Sabam yang menjadi tokoh nasional dan dikenal sebagai negarawan dan guru politik oleh banyak orang. Ia pun suka membaca berita terkait kebar atau komentara-komentar Sabam di Jakarta yang terus berjuang demi kepentingan bangsa dan negara.

"Saya mengucapkan terima kasih dan semoga Sabam Sirait dan keluarga selalu sehat senantiasa," ungkap Sukun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.