Sukses

Jelang Idul Fitri, Pasar Perumnas Klender Penuh Sesak Meski 3 Pedagang Positif Corona

Sebelumnya, tiga pedagang di Pasar Perumnas Klender dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Namun, Sabtu (23/5/2020), pasar ini ramai pembeli.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pasar tradisional di Jakarta ramai jelang Idul Fitri pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Corona masih berlaku. Masyarakat nekat ke pasar di tengah wabah Corona lantaran ingin membeli bahan makanan untuk Idul Fitri, Minggu 24 Mei 2020 besok.

Seperti yang terlihat di Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pasar ini ramai dikunjungi pembeli daging dan ketupat sehari menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah, Sabtu (23/5/2020), meski 3 pedagang di pasar tersebut dinyatakan positif Corona.

"Sudah biasa begini kalau Lebaran. Buat makan keluarga besok," kata konsumen di lapak daging Pasar Permunas Klender, Riyanti Munajat (42) seperti dilansir Antara.

Meski harga daging sapi mengalami kenaikan Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram, dari harga normal Rp110 ribu per kilogram, warga Klender itu bisa memakluminya.

"Ada sih kenaikan seperti daging sapi jadi Rp 130 ribu. Tapi kan memang biasanya begitu kalau Lebaran," ujar Riyanti.

Sementara itu, konsumen maupun pedagang acuh pada ketentuan menjaga jarak aman, meski PSBB untuk mencegah penyebaran virus Corona masih berlaku.

Mayoritas dari mereka memang telah mengenakan masker, tapi pedagang maupun pembeli berinteraksi dalam jarak dekat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Takut

Sebelumnya, tiga pedagang di Pasar Perumnas Klender dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Jumat 22 Mei kemarin, Puskesmas Duren Sawit pun melakukan rapid test di pasar tersebut.

Namun, pada Sabtu pagi ini, pasar kembali ramai oleh pembeli maupun pedagang.

Selain berburu daging, konsumen membeli cangkang ketupat untuk perayaan Lebaran.

"Sekarang nyarinya (cangkang ketupat) susah, cuma ada di pasar tradisional. Kalau di warung-warung kan enggak ada," kata Rachmi Junia (30).

Rachmi mengaku tidak khawatir terhadap ancaman Corona sebab telah menggunakan masker dan taat pada prosedur kesehatan.

"Kalau pulang saya langsung mandi, cuci tangan. Pokoknya bersih-bersih badan," ujar Rachmi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.