Sukses

Menko PMK: Salat Jumat Akan Berbeda saat New Normal

Salat Jumat akan berbeda dibandingkan sebelum adanya wabah virus corona. Selain itu, restoran kemungkinan juga akan dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meminta agar masyarakat bersiap menghadapi new normal atau kehidupan baru di masa pandemi virus corona (Covid-19). Pemerintah pun membuka kemungkinan salat Jumat berjemaah akan dapat kembali dilakukan apabila kebijakan new normal sudah diputuskan.

Meski begitu, salat Jumat akan berbeda dibandingkan sebelum adanya wabah virus corona. Selain itu, restoran kemungkinan juga akan dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi protokol di resto, saat ibadah, bagaimana datang di acara-acara yang pengunjungnya banyak itu harus ditaati itu new normal. Salat jumat berjamaah akan beda dengan sebelum new normal," jelas Menko PMK Muhadjir Effendy dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020).

Dia menegaskan bahwa saat ini pemerintah tengah mengkaji aturan pengurangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebelum memulai new normal. Termasuk, aturan dan protokol apabila tempat ibadah dan publik dibuka kembali saat kebijakan new normal di masa pandemi corona.

"Yang perlu saya tekankan tidak ada pelonggaran PSBB, pengurangan pembatasan iya. Tapi dikaji seperti yang disampaikan, jangan diartikan pelonggaran 'semau gue'," ucapnya.

"Detail semua bidang yang dikurangi pembatasan sedang digodok dan dikompilasi Kemenkes dan Gugus Tugas," sambung Muhadjir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sektor Usaha Kembali Beroperasi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah berupaya agar kehidupan masyarakat dapat berangsur-angsur normal di masa pandemi virus corona. Jika nantinya masyarakat masuk ke kehidupan baru atau new normal, maka berbagai sektor usaha dapat beroperasi kembali.

Jokowi menyebut masyarakat dapat beraktivitas normal kembali namun harus menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19. Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.

"Informasi terakhir dari WHO yang saya terima bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang. Artinya kita harus berdampingan hidup dengan Covid," tutur Jokowi seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (15/5/2020).

Terkait kapan masyarakat dapat kembali hidup normal, Jokowi menuturkan akan melakukan evaluasi serta melihat data dan fakta di lapangan. Misalnya, melihat kurva positif Covid-19, kurva yang sembuh, dan kurva yang wafat, sebelum akhirnya membuat keputusan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.