Sukses

Kemenag Perpanjang Waktu Kepastian Saudi soal Nasib Jemaah Haji Indonesia Sampai 20 Mei 2020

Kementerian Agama (Kemenag) memperpanjang waktu kepastian Arab Saudi soal nasib jemaah haji tahun 2020 sampai 20 Mei.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memperpanjang waktu kepastian Arab Saudi soal nasib jemaah haji tahun 2020 sampai 20 Mei. Sebelumnya Kementerian Agama menentukan batas waktu sampai 12 Mei 2020 kepada Arab Saudi untuk memberi kepastian hal tersebut.

"Batas waktu terakhir menunggu kepastian penyelenggaraan haji tahun 1441 Hijriah atau 2020 Masehi dari Arab Saudi adalah pada tanggal 20 Mei 2020," tutur Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid saat dikonfirmasi, Selasa (12/5/2020).

Perpanjangan waktu selama kurang lebih sepekan ini karena Saudi saat ini juga tengah memastikan apakah ibadah haji tahun ini bisa digelar atau tidak. Sebab, tim protokol kesehatan Saudi masih dirundung ketidakpastian dari pandemi Covid-19.

"Batas waktu terakhir tersebut juga akan menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan estimasi kondisi penanganan Covid-19 terkait persiapan-persiapan haji di dalam negeri dan pelaksanaannya nanti di Arab Saudi," jelas Zainut.

Sebelumnya diberitakan, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar, mengatakan, sampai hari ini belum ada informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun ini. Alasan Saudi belum memberi kepastian dikarenakan masih menangani penyebaran pandemi Covid-19.

"Saudi, sebagaimana Indonesia, saat ini masih fokus pada percepatan penanganan Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan warganya," jelas Nizar, Kamis 7 Mei 2020.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terus Dipantau

Nizar berjanji untuk terus menanyakan dan memantau perkembangan terkait informasi teranyar pemerintah Saudi soal haji 2020. Dia juga berharap, kepastian penyelenggaraan haji 1441H/2020M ini diumumkan sebelum 20 Ramadan atau 12 Mei.

"Harapan kami, 19 Ramadan atau 12 Mei sudah ada keputusan, Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas," tutur Nizar.

Nizar berpendapat, jika diputuskan memasuki masa libur musim panas, maka persiapan dilakukan diprediksi terlalu mepet. "Ini akan mepet karena operasional haji dimulai Zulqaidah," dia menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.