Sukses

TNI Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk Djoko Santoso Selama 7 Hari

Pemakaman Djoko Santoso dilakukan secara militer dan dipimpin langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Minggu (10/5/2020) secara militer.

Sebagai penghormatan terakhir terhadap almarhum Djoko Santoso, TNI mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari ke depan. Hal itu sebagaimana disampaikan Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.

"Sebagai wujud penghormatan terakhir dan bela sungkawa atas meninggalnya mantan Panglima TNI ke-16, Tentara Nasional Indonesia menyatakan berkabung mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari (10-17 Mei 2020) di seluruh jajaran TNI di seluruh Indonesia," ujar Taibur Rahman, Minggu (10/5/2020).

Upacara pemakaman jenazah Djoko Santoso dipimpin langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Upacara tetap dilakukan dengan standar protokol kesehatan di tengah situasi pandemi virus corona Covid-19.

"Saya Panglima Tentara Nasional Indonesia atas nama negara, bangsa dan Tentara Nasional Indonesia dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa Almarhum," kata Hadi memimpin upacara.

"Semoga jalan Dharma Bhakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka," lanjut dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Covid-19

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat, pada Minggu (10/5/2020) pukul 06.30 WIB.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Dokter Budi Sulistya. Budi memastikan, Djoko Santoso bukan meninggal akibat virus corona Covid-19.

"Betul, meninggal tadi jam 06.30 WIB setelah kami rawat selama seminggu. Karena sakit bukan karena Covid, pecahnya pembuluh darah di otak," kata Budi saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.