Sukses

Sejumlah Wilayah di Aceh Masih Dikepung Banjir

Tim Reaksi Cepat (TRC) dan personel damkar terus melakukan pemantauan dan tinjau lokasi serta pengecekan debit air di titik-titik banjir dan mendata kerugian serta korban yang terdampak.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir mengepung beberapa wilayah di Provinsi Aceh sejak Jumat pagi 8 Mei 2020. Banjir dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengungkapkan, menurut perkembangan laporan yang pertama, 14 desa di 7 kecamatan di Kota Banda Aceh masih terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 50-130 sentimeter.

"Adapun rincian cakupan wilayah banjir yang terjadi di Kota Banda Aceh meliputi Desa Lampaseh, Desa Merduati, Desa Pelanggahan di Kecamatan Kuta Raja dengan TMA hingga 130 sentimeter. Informasi sementara beberapa masyarakat Desa Pelanggahan sudah mengungsi ke masjid," papar Jati melalui keterangan tertulisnya, Jumat malam (8/5/2020).

Kemudian, Desa Blang Oi dan Desa Dayan Baru di Kecamatan Meuraksa terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 50 sentimeter.

"Selanjutnya tiga desa di Kecamatan Baiturrahman meliputi Desa Neusu Jaya dengan TMA 100 sentimeter, Desa Peuniti TMA 120 sentimeter dan Desa Suka Ramai dengan TMA 50 sentimeter," ungkap Jati.

"Ada pula di Kecamatan Lueng Bata yang terdampak yakni di Desa Batoh. Dua desa di Kecamatan Syiah Kuala yakni Desa Prada dan Desa Alue Naga dengan TMA 50 sentimeter," imbuhnya.

Jati mengatakan, dua Desa di Kecamatan Kuta Alam meliputi Desa Kp. Laksana dan Desa Kp. Kramat juga masih terendam dengan TMA 100 sentimeter. Kemudian Kecamatan Jaya Baru yang terdampak banjir adalah Desa Punge Blang Cut dengan TMA 50 sentimeter.

"Dari Kota Banda Aceh, laporan juga diterima dari Kabupaten Aceh Besar. Sebanyak enam desa di empat kecamatan, Kabupaten Aceh Besar terdampak tiga jenis bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang," kata dia.

Adapun rincian wilayah yang terdampak banjir, kata Jati meliputi Desa Lampasi Engking, Desa Villa Buana, Desa Ajun Ayahda di Kecamatan Peukan Bada dan Desa Garut di Kecamatan Darul Imarah.

Wilayah yang terdampak angin kencang adalah Desa Gunung Kulu di Kecamatan Lhoong. Dalam kejadian tersebut dilaporkan beberapa pohon tumbang akibat terjangan angin kencang.

Sementara bencana longsor terjadi di Desa Gunung Paro Kecamatan Lhoong.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Mengungsi

Laporan kejadian bencana di wilayah Provinsi Aceh, lanjut Jati selanjutnya adalah dari Kabupaten Aceh Jaya.

Menurut dia sedikitnya 65 KK atau 248 jiwa di Desa Alue Gro Kecamatan Sampoiniet di Kabupaten Aceh Jaya terpaksa harus mengungsi ke Balai Desa dan Meunasah setempat setelah banjir luapan merendam pemukiman mereka sejak Jumat (8/5/2020) dini hari.

"Berdasarkan informasi yang diterima sementara dari tiga kabupaten dan kota yang terdampak bencana hidrometeorologi tersebut belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal dunia ataupun luka-luka," kata dia.

Sementara itu Tim Reaksi Cepat (TRC) dan personel damkar terus melakukan pemantauan dan tinjau lokasi serta pengecekan debit air di titik-titik banjir dan mendata kerugian serta korban yang terdampak untuk memastikan bahwa tidak ada korban dalam kejadian tersebut dan turut dibantu masyarakat, TNI, Polri, Tagana, RAPI, Satgas SAR Aceh Jaya, PMI serta relawan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.