Sukses

Pemerintah Akan Jadikan Sarinah Etalase Produk Lokal

Penutupan gerai McD pertama di Indonesia seiring dengan perombakan Sarinah menjadi sorotan publik.

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan gerai makanan cepat saji McDonald's bertempat di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat mulai Minggu 10 Mei 2020 mendatang menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Penutupan gerai pertama McD di Indonesia itu menindaklanjuti keputusan manajemen Sarinah yang akan melakukan renovasi dan perubahan strategi bisnis pada bangunan milik pemerintah tersebut.

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki menjelaskan, bahwa Sarinah saat ini tengah dirombak untuk mendukung pariwisata dan pengusaha lokal.

"Sesuai arahan Presiden memang konsep bisnis Sarinah sedang ditata ulang, untuk mendukung pariwisata dan UMKM. Penataan ini saya kira sedang dilakukan oleh manajemen Sarinah di bawah arahan Mentri BUMN," kata Teten kepada Liputan6.com, Jumat (8/5/2020).

"Ke depan Sarinah di Thamrin dan gerai Sarinah di bandara-bandara akan dijadikan marketplace untuk produk UMKM, untuk memperkuat brand lokal," sambungnya.

Kementerian Koperasi dan UMKM akan melibatkan sejumlah pihak untuk mengkurasi produk-produk UMKM yang akan dijual di Sarinah.

"Kita akan melibatkan profesional dalam mengkurasi tersebut," tutur Teten.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Etalase Produk Lokal

Teten mengakui, selama ini pemerintah kesulitan mempromosikan produk-produk lokal kepada tamu negara dan turis asing.

"Mereka selalu tanya di mana pusat produk-produk Indonesia dijual. (Ke depan) Sarinah jadi pusat etalase all Indonesian product," ucapnya.

Dia optimistis, perubahan konsep bisnis itu akan lebih baik untuk Sarinah.

"Yang harus bersaing dengan GI, Plaza Indonesia dan Thamrin City yang saling berdekatan. Kalau Sarinah tidak punya produk yang berbeda dengan pesaing-pesaingnya pasti kalah," pungkas Teten Masduki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.