Sukses

Jokowi: Awasi Klaster, Jangan Sampai Muncul Gelombang Kedua Corona

Jokowi juga meminta agar dilakukan pengawasan yang ketat terhadap klaster-klaster penularan virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan potensi penyebaran virus Corona atau Covid-19 dari pekerja migran dari luar negeri yang kembali ke Indonesia. Jumlah pekerja migran yang pulang ke Tanah Air pun sudah mencapai 89 ribu dan diprediksi akan terus bertambah.

"Laporan yang saya terima sudah 89 ribu (pekerja migran) yang sudah kembali dan mungkin akan bertambah 16 ribu," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (4/5/2020).

Untuk itu, Jokowi meminta agar jajarannya mengawasi setiap pekerja migran yang pulang ke Indonesia. Menurut dia, perlu adanya protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah gelombang kedua Corona.

"Ini perlu ditangani, dikawal secara baik di lapangan. Sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta agar dilakukan pengawasan yang ketat terhadap klaster-klaster penularan virus Corona. Menurut dia, saat ini ada beberapa klaster yang berpotensi menularkan virus corona.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster. Kaster pekerja migran, klaster jemaat tabligh, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri. Ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi.

Sementara itu, jumlah pasien positif Corona di Indonesia mencapai 11.192 orang hingga Minggu, 3 Mei 2020. Sementara itu, jumlah pasien sembuh 1.876 orang dan yang meninggal akibat virus ini sebanyak 845 orang.

Adapun jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona sebanyak 236.369 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) totalnya 23.130 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, setidaknya sudah 326 kabupaten di 34 provinsi yang terdampak virus Corona.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi PSBB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 dievaluasi. Dia meminta agar pelaksanaan PSBB tidak terlalu berlebihan namun juga tak kendor.

"Saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk ke tahap kedua. Ini perlu evaluasi mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan, dan mana yang masih kendor," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (4/5/2020).

Jokowi ingin PSBB betul-betul diterapkan secara ketat sehingga dapat mengurangi penyebaran virus Corona. Pasalnya, kata dia, saat ini sudah ada 4 provinsi dan 22 kabupaten/kota yang menerapkan PSBB.

Untuk itu, evaluasi tersebut dinilai penting agar ke depannya penerapan PSBB dapat berjalan efektif. Khususnya, bagi daerah-daerah yang memasuki PSBB tahap II.

"Evaluasi ini penting sehingga kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kota/kabupaten maupun provinsi yang melakukan PSBB," ucap Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

    Corona

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • virus corona