Sukses

Anies Ajak Seluruh Guru Baca Tulisan Ki Hajar Dewantara

Anies menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini merupakan kesempatan bagi para guru melakukan transformasi dalam dunia pendidikan sekaligus memanfaatkan teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin upacara virtual peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Dia mengajak seluruh para pendidik untuk membaca hasil tulisan milik Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Menurutnya, pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan masih relevan jika dibaca saat ini. Terlebih, dalam kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19 yang menurutnya seluruh sektor dituntut melakukan inovasi, tak terkecuali dunia pendidikan.

"Para guru, baca semua, baca lengkap semua tulisan Ki Hajar Dewantara dari bacaan itu nanti kita akan menyaksikan betapa miripnya apa yang diajarkan Ki Hajar Dewantara," ujar Anies, Senin (4/5/2020).

Mantan Menteri Pendidikan ini menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini merupakan kesempatan bagi para guru melakukan transformasi dalam dunia pendidikan sekaligus memanfaatkan teknologi.

Misalnya saja, ia mencontohkan, para guru bisa mengadaptasi teknik pendidikan di beberapa negara yang dianggap maju dalam dunia pendidikan.

"Proses belajar mengajar membutuhkan teknik-teknik yang agak berbeda sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan kehabisan aktivitas. Apakah ini mudah? mudah dikatakan, tidak mudah dijalankan jangan mencoba selesaikan masalah sendirian, lihatlah praktik-praktik terbaik ambil pengalaman mereka gunakan di Jakarta," papar Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Corona di DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat Jakarta untuk tetap mematuhi Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) kendati angka yang terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 menurun.

"Perlu kami garis bawahi, meskipun beberapa hari ini terlihat ada penurunan, tetapi ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB-nya kendor. Harus kita disiplin lebih ketat karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," papar Anies Baswedan dalam jumpa pers, Jumat (1/5/2020).

Anies menekankan, adanya penurunan jumlah terinfeksi virus Corona saat ini bukan diartikan masa pandemi Covid-19 sudah berakhir.

"Ini belum selesai, Jakarta belum merdeka dari Covid-19. Kita masih harus bertempur melawan Covid-19. Karena kita belum merdeka, maka jangan kendor," tegasnya.

Anies meminta masyarakat agar ke depannya untuk menaati segala peraturan dalam PSBB. Termasuk pembatasan fisik.

"Kegiatan sosial, kegiatan budaya, kegiatan agama sebisa mungkin dilakukan di rumah. Bukan secara bersama-sama kelompok di tempat publik," ucap Anies.

Anies ingin masyarakat sadar pentingnya berkegiatan dari rumah. Baik itu kegiatan sosial, ekonomi, budaya, agama, dari rumah.

"Saya ingin semua menyadari pentingnya berada di tempat kita sekarang dan tidak meninggalkan kota Jakarta. Saya rasa masuk Jabodetabek juga," lanjut Anies.

Dia meminta, penurunan kasus Corona di DKI Jakarta tidak diartikan Covid-19 sudah hilang dari Ibu Kota. Sebab, masih ada penambahan kasus positif hingga Jumat (1/5/2020) ini.

Oleh karena itu, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait Corona tidak boleh kendor. Justru, lanjut dia, penerapan PSBB harus diperketat.

"Makin disiplin kita makin cepat selesai. Makin tidak disiplin, makin lama selesainya," kata Anies

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.