Sukses

Peringati Hardiknas, Mendikbud Jelaskan Hikmah Belajar dari Covid-19  

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengikuti dan memimpin jalannya upacara dari rumah atau secara virtual.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar upacara bendera secara terpusat, terbatas, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah pada Sabtu (2/5).

Upacara bendera peringatan Hardiknas itu digelar di halaman depan Kantor Kemendikbud, dan mengikuti protocol pencegahan Covid-19, para petugas dan peserta upacara berdiri dengan jarak satu meter.

Sementara untuk pengibar bendera, Kemendikbud memilih Tim Paskribaka DKI Jakarta Tahun 2019. Di agenda tersebut, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengikuti dan memimpin jalannya upacara dari rumah atau secara virtual.

 

 

Dalam sambutan di upacara bendera itu, Nadiem menjelaskan bahwa kondisi pandemi ini menjadi tantangan yang luar biasa, bukan hanya bagi Indonesia saja, tapi juga seluruh dunia.

Nadiem mengatakan bahwa banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa diterapkan, saat kondisi krisis.

"Untuk pertama kalinya guru-guru melakukan pembelajaran lewat online atau daring, menggunakan tools-tools baru dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi dimanapun. Orang tua untuk pertama kali menyadari betapa sulitnya tugas guru," kata Nadiem.

Tak hanya itu saja, orang tua juga jadi menyadari bahwa mengajar anak secara efektif itu sulit. Hal itulah yang menimbulkan empati kepada para guru. Nadiem menjelaskan, agar pendidikan tetap berjalan efektif di masa krisis Covid-19 ini, butuh kolaborasi dari guru, siswa, dan orang tua.

"Tanpa ada kolaborasi itu, pendidikan efektif tidak mungkin bisa terjadi. Belajar memang tidak selalu mudah, kini saatnya kita berinovasi, saatnya bereksperimentasi. Ini saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19 agar kita menjadi bangsa dan masyarakat yang lebih baik di masa depan," kata Nadiem.

Dalam sambutan di Hardiknas tahun ini, Nadiem berharap agar rasa empati dan solidaritas yang mulai terpupuk di masa pandemi ini tak hilang, meski krisis Covid-19 telah berakhir.

"Empati dan solidaritas di masyarakat pada saat pandemi Covid-19 merupakan suatu pembelajaran yang harus dikembangkan, bukan hanya di masa krisis ini tapi juga pada saat krisis ini sudah berlalu," jelas Nadiem.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini