Sukses

Pedagang Pasar di Bogor Dilarang Jualan Tanpa Masker

Retno menjelaskan, pasar merupakan salah satu lokasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19.

Liputan6.com, Bogor - Selain stasiun KRL, pasar tradisional juga tempat berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona (Covid-19). Karena antara pedagang berinteraksi langsung dengan pembeli, bahkan tidak bisa dipungkiri terjadi kerumunan massa.

Guna memastikan para pedagang di Pasar Bogor tidak terpapar Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor bersama Dinas Kesehatan dan PD Pasar Pakuan Jaya melakukan rapid test terhadap mereka, Rabu (29/4/2020).

"Sebanyak 197 pedagang yang sudah kita rapid test, hasilnya semua negatif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno.

Meskipun hasil rapid test tidak ada yang reaktif, pihaknya akan terus melakukan random test, baik rapid test maupun tes swab di beberapa titik lokasi yang memiliki potensi penularan virus corona.

"Nanti ada di pasar lainnya juga sama. Kita coba untuk skrining dan analisa. Langkah ini nantinya sebagai bahan untuk menentukan kebijakan Pak Wali Kota selama PSBB," ujarnya.

Retno menjelaskan, pasar merupakan salah satu lokasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19. Karena, di tempat itu ada interaksi secara langsung antara pedagang dengan konsumen. Selain itu terjadi kerumunan massa.

"Makanya untuk pencegahannya, baik pedagang maupun pembeli harus mengikuti imbauan pemerintah menggunakan masker dan memanfaatkan fasilitas cuci tangan yang disediakan pengelola pasar," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awasi Ketat

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Pakuan Jaya Muzakkir menyatakan, pihaknya melakukan pengawasan ketat kepada para pedagang maupun pengunjung, meskipun hasil rapid test para pedagang tidak ada yang reaktif. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di pasar.

Upaya pencegahannya adalah menyiapkan tempat cuci tangan di seluruh pasar di bawah pengelolaan Pasar Pakuan Jaya. Kemudian wajib menggunakan masker.

"Itu kita awasi. Kalau ada yang tidak bawa atau tak pakai masker, tidak boleh masuk pasar. Termasuk pedagang yang tidak pakai masker, tidak boleh jualan," kata dia.

Pada saat menggelar rapid test di Pasar Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya sempat hadir ke lokasi. Tak lama kemudian, pria yang baru sembuh dari Covid-19 ini meninjau pertokoan di kawasan Jalan Suryakancana.

"Semua toko tutup, kalau pun ada buka itu yang masuk 8 sektor usaha. Memang masih ada pedagang kecil, namun kita kasih toleransi, karena mereka tidak makan jika tidak jualan. Tapi nanti akan dikontrol harus pakai masker, tidak ada kerumunan," kata Bima.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.