Sukses

Menhub Budi Karya Ungkap Penyebab Dirinya Terpapar Virus Corona Covid-19

Selain Budi Karya, ada tujuh orang lain di lingkungan Kemenhub yang juga terinfeksi virus corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19 setelah dua kali pemeriksaan PCR dengan hasil negatif.

Sebelum dua kali pemeriksaan PCR, Budi Karya sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto selama kurang lebih 17 hari. Budi dirawat sejak 13 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020.

Budi menyebut, penyebab dirinya terpapar virus corona Covid-19 lantaran aktifitas yang terlalu berlebihan saat virus tersebut masuk ke Indonesia.

"Saya memang melakukan kegiatan fisik yang mungkin berlebihan, sehingga pas ada virus, terpaksa harus terkena," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (27/4/2020).

Menurut Budi, di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bukan hanya dirinya yang tertular virus corona. Dia pun masih belum mengetahui secara pasti kapan dan di mana dirinya dan tujuh orang lainnya di Kemenhub tertular virus corona .

"Bukan saya saja, di Kemenhub ada rombongan saya, kurang lebih ada tujuh. Saya tidak tahu kena (tertular) di mana, dan masing-masing terpencar," kata Budi.

Dari delapan orang di Kemenhub yang terpapar virus corona, dirinya lah yang memiliki usia paling tua, yakni 63 tahun. Dia pun berterima kasih kepada tim dokter RSPAD yang merawatnya hingga sembuh.

"Saya termasuk usia paling tua, karena saya 63 tahun, yang lain paling tinggi 60 tahun. Oleh karenanya saya berterima kasih ke RSPAD, dokter, dan seluruh tim yang luar biasa dan berdedikasi," kata Budi Karya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lanjut Perawatan di Rumah

Meski sudah dinyatakan sembuh, namun Budi Karya masih terus mendapat perawatan oleh tim dokter. Budi mengatakan, sejak dirinya keluar dari RSPAD Gatot Soebroto pada 31 Maret 2020, justru pihak dokter yang mendatanginya di kediaman.

"Jadi, karena saya pikir RSPAD bisa digunakan orang lain, dan saya kalau di rumah mungkin lebih rileks. Saya dirawat di rumah, dirawat bersama istri dan anak, dan itu tidak kurang dua dan tiga dokter datang ke rumah. Saya tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini. Roso-rosonyo seperti rojo," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.