Sukses

175 Ribu Personel Polri dan TNI Siaga Operasi Ketupat 2020

Petugas akan ditempatkan di 2.582 pos yang tersebar di seluruh Indonesia saat Operasi Ketupat 2020. Pos tersebut mencakup Pos Keamanan, Pelayanan, dan Terpadu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 175 ribu personel gabungan TNI dan Polri diturunkan dalam Operasi Ketupat 2020. Termasuk juga anggota dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Daerah.

"Personel yang akan dilibatkan dalam operasi ini sejumlah 175 ribu personel, itu gabungan seluruh stakeholder dan anggota TNI Polri se-Indonesia," tutur Kabag Penum Divisi Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020).

Menurut Asep, untuk DKI Jakarta kepolisian telah menyiapkan 19 titik pengamanan. Pos yang dibentuk difungsikan sebagai penyekat kendaraan yang keluar masuk Ibu Kota.

"Tiga pos pengamanan ada di Tol Cikampek, Tol Bogor, dan Tol Merak. Sementara 16 titik lainnya di arterti non tol," jelas dia.

Sebelumnya, Polri memastikan tidak ada penutupan jalan antar daerah meski Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan larangan mudik Lebaran 2020 imbas pandemi virus corona atau covid-19.

"Tidak akan menutup jalan tol dan jalan arteri," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 21 April 2020.

Menurut Argo, pihaknya melakukan instruksi Jokowi lewat penerapan Operasi Ketupat 2020 yang biasanya dilakukan rutin saat Ramadan. Nantinya, giat tersebut akan berlanjut hingga seminggu usai Hari Raya Idul Fitri.

"Karena ada pelarangan mudik, akhirnya operasi ini yang biasanya selesai H-7 maka kita ajukan mulai awal Ramadan sampai H+7," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petugas akan ditempatkan di 2.582 pos di Indonesia

Secara teknis, petugas akan ditempatkan di 2.582 pos yang tersebar di seluruh Indonesia. Pos tersebut mencakup Pos Keamanan, Pelayanan, dan Terpadu.

"Intinya pengamanan yang dikedepankan mengutamakan protokol Covid-19. Menggunakan masker dan sebagainya," kata dia.

"Perlu saya tegaskan bahwa kegiatan dilarang mudik ini tetap berjalan. Tentu jika ada masyarakat yang mau berkamuflase dengan anggota, kalau bawaanya banyak ya kelihatan mau mudik lah ya. Artinya tidak bisa berbohong," Argo menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.