Sukses

Di Tengah Pandemi Covid-19, Wakil Ketua MPR Harap Ramadan Jadi Ladang Amal Ibadah

Ia melihat pandemi covid-19 saat ini mungkin pesan dari sang Pencipta untuk mendekatkan diri kepadanya.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, akan menjalani ibadah puasa di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menuturkan, Ramadan kali ini bisa dimanfaatkan untuk momen meningkatkan amal dan ibadah.

"Pandemi Covid-19 atau virus Corona ini adalah sebuah musibah yang tentu saja datang dari Allah, dan tentu saja Allah menurunkan penyakit ini pasti ada obatnya. Di dalam bulan puasa diharapkan dapat menjadi pendorong bagi kita semua untuk meningkatkan amal soleh, ibadah dan sedekah bagi pribadi-pribadi kita," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (22/4/2020).

Bukan hanya itu saja, dalam kesempatan ini pula bisa meningkatkan solidaritas antar sesama. Karenanya, harus saling bahu membahu membantu menghadapi kesusahan yang tengah terjadi.

"Saya merasakan bahwa solidaritas kita antar manusia-antar masyarakat begitu besar dalam menghadapi Covid-19 ini, dan bulan puasa adalah momentum yang tepat bagi kita meningkatkan ibadah, meningkatkan solidaritas dalam menghadapi musibah ini," ungkap Muzani.

Politisi senior Gerindra ini melihat pandemi yang terjadi saat ini, mungkin pesan dari sang Pencipta untuk mendekatkan diri kepadanya. Dan meningkatkan harmonisasi dengan alam.

"Dan barangkali saja, ini adalah ujian Tuhan kepada kita agar kita semakin dekat kepada Tuhan, semakin dekat dengan sesama manusia dan agar kita semakin dekat dengan alam. Mungkin ujian ini sebagai tanda bahwa selama ini kita jauh dari Tuhan, jauh dari kepentingan kita sesama manusia dan jauh dari kepentingan alam," tutur Muzani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Putus Asa

Karenanya, masih kata dia, jangan ada yang merasa putus asa apalagi menyerah. Semua harus tetap berikhtiar menghadapi pandemi ini.

"Kita meyakini bahwa semua yang datang dari Allah, apapun penyakitnya pasti ada obatnya. Obat penyakit itu adanya di antara ikhtiar-ikhtiar kita, kita harus terus menerus berikhtiar untuk mencari obat dan solusi atas musibah ini. Dan tidak boleh ada keputusasaan, tidak boleh ada ketidaksabaran, apalagi saling menyalahkan. Kita memiliki kekuatan dan kita memiliki kebersamaan dalam menghadapi musibah ini," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.