Sukses

Baru Sekarang Larang Mudik, Luhut Ibaratkan Strategi Militer

Larangan mudik dikeluarkan usai pemerintah menerapkan PSBB serta menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk warga DKI Jakarta terdampak corona.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan alasan pemerintah baru mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2020. Pemerintah sebelumnya hanya mengimbau agar warga tidak mudik di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Luhut mengatakan bahwa pemerintah mengambil kebijakan tersebut secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Dia pun mengibaratkan strategi pemerintah tersebut seperti strategi militer.

"Jadi kalau saya boleh umpamakan operasi militer, persiapan logistik dilakukan, persiapan sosialisasi dilakukan, latihan ini disiapkan baru kita semua eksekusi," ujar Luhut dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (21/4/2020).

Larangan mudik dikeluarkan usai pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk warga DKI Jakarta terdampak corona.

"Seperti diketahui pemerintah juga baru menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat khususnya wilayah Jabodetabek. Dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo seluruh hal berkaitan dnegan jaring pengaman sosial harus segera berjalan," tutur Luhut.

Bansos itu disalurkan dengan tujuan agar warga mengurungkan niatnya untuk mudik. Namun, nyatanya masih ada 24 persen masyarakat Indonesia yang bersikeras mudik di tengah situasi pandemi virus corona.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dipersiapkan Matang

Atas pertimbangan itulah, akhirnya pemerintah mengeluarkan larangan mudik Lebaran. Luhut menegaskan bahwa pemerintah mempersiapkan dengan matang sebelum larangan mudik dikeluarkan.

"Jadi kita tidak ujug-ujug bikin begini karena semua harus dipersiapkan secara matang, cermat," jelasnya.

Menurut dia, Kementerian Perhubungan serta TNI-Polri akan segera melakukan persiapan teknis opersasional di lapangan terkait larangan mudik. Termasuk, memastikan arus logistik tidak terhambat dengan adanya larangan itu.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan bahwa jalan tol tidak akan ditutup. Namun, jalan tol dibatasi untuk kendaraan logistik atau aktivitas yabg berkaitan dengan kesehatan dan perbankan.

"Jadi kita masih membuka (jalan tol) itu. Bagaimana pun rakyat itu atau masyarakat ini harus hidup," ucap Luhut.

Larangan mudik akan mulai berjalan efektif Jumat, 24 April 2020. Larangan itu berlaku bagi warga di Jabodetabek dan wilayah yang sudah menerapkan PSBB, dan wilayah zona merah corona.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.