Sukses

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Wali Kota Semarang Keliling Kampung Sosialisasikan Pola Hidup Bersih

Wali kota Semarang Hendrar Prihadi terus berupaya untuk dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi kepada warga masyarakat untuk membiasakan pola hidup bersih dan sehat, Jumat (17/4).

Liputan6.com, Jakarta Meski jumlah pasien sembuh Covid-19 di kota Semarang mengalami peningkatan, namun jumlah ODP dan PDP juga terus menunjukkan grafik yang meningkat. Melihat kenyataan tersebut, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi terus berupaya untuk dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi kepada warga masyarakat untuk membiasakan pola hidup bersih dan sehat, Jumat (17/4).

Menurutnya besarnya tingkat persebaran Covid-19 ternyata sebanding dengan belum terbangunnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Hal ini Seperti yang dialami sebagian warga Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu yang masih belum terbiasa menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer, serta masih melakukan kontak dekat.

Menemui sejumlah warga, Hendi biasa wali kota disapa melakukan edukasi tentang pentingnya melakukan keempat hal tersebut.

“Harus sering cuci tangan dengan sabun sehabis memegang apapun. Habis berbelanja, sehabis ke pasar langsung cuci tangan atau menggunakan sanitizer supaya virus tidak terbawa ke rumah,” ujarnya sembari menyemprotkan hand sanitizer kepada Mbah Reben (72) warga Mangkang Wetan.

Tidak lupa pihaknya meminta warga untuk tidak keluar rumah ketika tidak ada sesuatu yang perlu serta tidak berkerumun.

“Untuk sementara tidak usah kumpul-kumpul dulu. Kalau tidak urgent, ya tidak perlu keluar rumah dulu, karena virus corona mudah menular,” tegasnya disambut hangat warga.

Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako kepada sebagian warga Mangkang yang masuk kategori tidak mampu. Kegiatan ini rencananya akan terus dilakukan guna membantu warga masyarakat terdampak Covid-19.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.