Sukses

Pemerintah Akan Pulangkan TKI dari Malaysia, India, dan ABK Secara Serentak

Setibanya di Indonesia, mereka harus menjalani serangkaian protokol kesehatan dan menjalani rapid test untuk kepulangan melalui Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan skenario pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan saat ini ada tiga kluster TKI, yakni Malaysia, India, dan anak buah kapal (ABK) di luar negeri.

"Dari ketiga kluster inilah yang memungkinkan pemulangan secara serentak dan berskala. Mengingat pentingnya antisipasi ini harus dipastikan bahwa semua dapat terlaksana dengan baik dan kerja sama antarkementerian dan lembaga terkait," kata Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani kepada wartawan, Kamis (16/4/2020).

Menurut dia, KSP telah beberapa kali menggelar rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait kepulangan TKI dari luar negeri. Jaleswari menjelaskan bahwa titik pulang para TKI disiapkan di Jakarta dan Bali.

Setibanya di Indonesia, mereka harus menjalani serangkaian protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaam suhu tubuh, saturasi oksigen, dan gejala flu. Para TKI juga diharuskan mengisi health alert card dan menjalani rapid test (tes cepat) untuk kepulangan melalui Bali.

"Pada proses pemulangan, pola yang telah dilakukan saat ini adalah melakukan pemeriksaan di pintu-pintu masuk. Di antara mereka ada yang diharuskan menjalani karantina," jelasnya.

Jaleswari menyebut saat ini jumlah TKI terbesar ada di Malaysia, sebanyak 1,2 juta. Sebagian dari mereka sudah habis masa kontrak kerjanya dan menunggu pulang.

"TKI yang di Malaysia secara independen sudah mulai pulang dari wilayah detensi migrasi Malaysia untuk meminimalkan penyebaran corona di kawasan tersebut," tutur dia.

Adapun Kementerian Luar Negari mencatat bahwa sebulan terakhir kepulangan TKI dari Malaysia melalui jalur regular jumlahnya sudah 56.368 orang. Selain itu, ada 1.621 TKI yang dideportasi pulang.

Sementara itu, saat ini ada 17.325 TKI yang bekerja sebagai ABK di 118 kapal pesiar. Mereka berpotensi terdampak karena pihak principal berencana menghentikan operasi pelayaran. Dari jumlah tersebut, 4.496 ABK telah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia.

"Bagi ABK yang sakit tidak bisa langsung pulang. Mereka harus dirawat di rumah sakit setempat. Langkah ini sudah berjalan dengan baik atas biaya negara setempat. Setelah mereka sembuh dan dinyatakan bebas mereka bisa pulang via pesawat komersial," ujar Jaleswari.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paket Sembako untuk TKI

Pemerintah juga menyiapkan bantuan sembako untuk para TKI yang terdampak pandemi virus corona. Jaleswari menyatakan sudah lebih dari 56 ribu paket sembako yang dibagikan ke para TKI.

"Terkait bantuan sembako, prioritas diberikan pada TKI yang kini rentan terdampak Covid-19. Sehingga hanya sebagian TKI yang menerima," ucap Jaleswari.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) memproyeksi kepulangan TKI ada 37.075 orang. Mereka berasal dari Malaysia 15.429 orang, Hong Kong 11.303 orang, Singapura 3.507 orang, dan lainnya 37.075. Angka ini sesuai berakhirnya masa kontrak mereka pada April dan Mei 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • TKI

  • abk