Sukses

MPR: Info Penanggulangan Corona Covid-19 Agar Satu Suara

Dia menambahkan, semua pihak tidak boleh saling menyalahkan dalam menghadapi musibah Covid-19 ini.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta pemerintah kompak dalam menangani corona Covid-19. Dia ingin semua unsur satu komando dibawa Presiden Joko Widodo dan Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.

"Kita perlu kebersamaan, kerja sama satu komando, komandannya tentu Bapak Presiden, Pak Presiden menugaskan kepada Gugus Tugas," kata Zulkifli di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).

Karena itu, dia mengimbau agar pemerintah daerah maupun kementerian harus tetap berkoordinasi. Zulhas, begitu ia disapa, juga minta para menteri tidak membuat pernyataan soal corona covid-19 yang membingungkan masyarakat.

"Saya meminta pembantu pembantu presiden seiring sekata, satu komando, satu kata, masing-masing tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang kadang membingungkan masyarakat," ucap dia.

"Kan sudah ditunjuk Gugus Tugas. Kalau bisa, semua pernyataan muncul dari kepala BNPB," tambah Zulhas.

Dia menambahkan, semua pihak tidak boleh saling menyalahkan dalam menghadapi musibah Covid-19 ini.

"Saling menyalahkan di antara kita tidak ada manfaatnya, tapi kalau kita bersama-sama saling gotong royong, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah daerah dengan satu komando dipimpin Bapak Presiden dam kepala Gugus Tugas Saudara Doni," tandasnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimalkan Relokasi Anggaran

Dia juga meminta pemerintah mengoptimalkan relokasi anggaran kementerian untuk penanganan Covid-19. Zulhas ingin relokasi anggaran tersebut bermanfaat kepada masyarakat yang terdampak corona.

"Anggaran-anggaran relokasi semua, dialokasikan menangani covid ini, ada anggaran pembangunan desa, ada anggaran masing-masing kementerian yang tidak pokok. Kami di MPR juga sudah dipotong kalau tidak salah Rp 36 miliar untuk menghadapi virus Covid-19," kata Zulhas.

Dia menyebut, anggaran relokasi itu diutamakan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan dan terdampak."Ada yang PHK (pemutusan hubungan kerja), ada yang di rumah tidak bekerja agar bantuan bisa segera diterima oleh mereka dari relokasi," ucapnya.

Zulhas juga mendukung soal Perppu terkait pelebaran defisit anggaran menjadi 5,07 persen dalam UU anggaran APBN untuk penanganan corona. Tapi, utamanya pemerintah menggunakan anggaran dari relokasi kementerian.

"Anggaran yaang defisit dari 3 persen menjadi 5 persen itu menjadi cadangan terakhir kalau ini semakin berat, semakin tinggi resiko kita, terdampak semakin meluas tentu dana itu kita gunakan, pertama relokasi dulu," tuturnya.

Selain itu, Zulhas mengimbau kepada pemerintah untuk menjamin stok pangan. Dia khawatir cadangan pangan negara habis karena musibah corona.

"Yang kita khawatirkan dalam situasi ini adalah cadangan pangan kita, oleh karena itu mengimbau pemerintah dalam stok pangan betul-betul perhatian," imbuhnya.

Dia mengajak semua pemilik lahan yang ada di daerah mengoptimalkan lahan-lahannya untuk menanam pangan. Sehingga, ada antisipasi jika ada kelangkaan pangan.

"Saya di kampung sudah menamam dua hektare, nanam ketela, jadi dua tiga bulan bisa panen sehingga kalo ada kelangkaan pangan, pangan jenis lain bisa kita petik, kita tuai," ucapnya.

"Ada juga jagung, ada ketela, singkong dan sebagainya, Karena pangan, seberat apapun kalau pangan cukup, saya yakin kita bisa atasi," tutur Zulhas.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.