Sukses

Mengenal Keutamaan Nisfu Syaban

Di bulan Syaban, banyak kaum Muslimin mengikuti salah satu teladan Rasul SAW, yakni puasa sunnah.

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah mencatat, banyak peristiwa besar terjadi pada bulan Syaban. Misalnya, perpindahan arah kiblat dari Masjid al-Aqsha menuju Ka'bah (QS al-Baqarah: 144). Selain itu, turunnya ayat Alquran yang menganjurkan untuk membaca shalawat (QS al-Ahzab: 56).

Rasulullah SAW juga menerangkan, diangkatnya catatan amal manusia juga terjadi tiap bulan Syaban. Hal itu disampaikan dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.

Suatu kali, Usamah bertanya kepada Nabi SAW,"Wahai Rasulullah, kelihatannya tak satu bulan pun yang lebih banyak engkau puasakan daripada bulan Syaban?"

Nabi SAW menjawab, "Bulan itu sering dilupakan orang karena letaknya antara Rajab dan Ramadan, sedangkan pada bulan itulah diangkat amalan-amalan kepada Tuhan Rabbul 'Alamin. Maka, saya ingin amalan saya dibawa naik selagi saya dalam keadaan berpuasa."

Di bulan ini, banyak kaum Muslimin mengikuti salah satu teladan Rasul SAW, yakni puasa sunnah. Selain itu, ada pula suatu tradisi yang sudah begitu membudaya di Tanah Air, peringatan malam Nisfu Syaban.

Itu adalah malam 15 Syaban. Dalam penanggalan sekarang, malam itu terjadi hari ini, Jumat (8/4/2020) hingga Kamis, 9 April 2020.

Bagi sebagian kalangan, malam itu dianggap istimewa. Mereka mendasarkan pada hadits dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi SAW.

Beliau bersabda, "Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

Hadits lainnya diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda, "Allah ‘Azza wa Jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa."

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan al-Dailami, Imam 'Asakir, dan al-Baihaqy, Rasulullah SAW bersabda, "Ada lima malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."

Hadits-hadits di atas, menurut jumhur ulama, termasuk dhaif. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Menghidupkan Malam Nisfu Syaban

Akan tetapi, terdapat riwayat dari generasi tabiin yakni yang menghuni Negeri Syam (Suriah). Mereka diketahui gemar menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan sholat sunah.

Di Indonesia, tak sedikit yang biasanya menggelar acara tertentu untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban. Misalnya, membaca doa, baik secara sendiri-sendiri maupun beramai-ramai.

Cara lainnya, seorang dari jamaah majelis membacakan (men-talqin) doa tersebut, kemudian jamaah mengikutinya. Atau, salah seorang berdoa dan jamaah lain mengaminkan saja sebagaimana maklumnya.

Kegiatan lainnya adalah membaca surat Yasin tiga kali setelah maghrib, baru dilanjutkan dengan berdoa. 

 

Sumber: Ayobandung.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.