Sukses

Kisah Haru Perawat Pasien Corona Harus Bergantian Pakai Masker N95

Aturan penggunaan masker di rumah sakit di Chicago, Illinois bahkan membuat seorang perawat pasien Corona Covid-19 terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaan.

Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan alat pelindung diri (APD) bagi para perawat pasien Corona Covid-19 rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia.

Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu negara kaya, bahkan kekurangan stok APD, yaitu masker bedah untuk para tenaga medisnya.

Aturan penggunaan masker di rumah sakit di Chicago, Illinois bahkan membuat seorang perawat terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaan.

Perawat bernama Imaris tersebut harus mengundurkan diri karena tidak diperbolehkan menggunakan masker yang dia miliki saat menangani pasien Corona. Ia diwajibkan memakai masker N95 milik rumah sakit yang dipakai bergantian.

Imaris membagikan keresahannya melalui unggahan Instagram. Dia bercerita, suatu ketika harus menangani pasien positif Corona Covid-19 di ruang ICU.

Dia tersadar bahwa tidak ada satu pun perawat yang menggunakan masker atau APD kesehatan lainnya.

Menurut Imaris, perawat yang bertanggungjawab di bagian ICU membagikan masker N95 dalam kantong kertas cokelat untuk mereka gunakan kembali dan harus digunakan seharian.

Imaris kemudian merasa khawatir dengan tingginya kontaminasi pada masker N95 yang harus digunakan sepanjang hari tersebut.

Manajer Imaris kemudian berkata pihak rumah sakit mungkin akan mempertimbangkan beberapa staf untuk memakai masker bedah saja. Menurut Imaris, masker bedah tidak akan melindungi mereka.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amerika Serikat Tidak Siap

Dilaporkan World of Buzz, Imaris menegaskan, 90 persen pasien di rumah sakit tersebut adalah pasien positif Corona Covid-19 dengan kondisi parah.

"Kita harus mengasumsikan semua orang terinfeksi, terutama dirumah sakit dan tidak seorang pun dirumah sakit yang memiliki masker antivirus," ujar Imaris.

Kemudian Imaris bertanya ke manajernya apakah dia bisa menggunakan masker N95 miliknya. Tetapi, manajernya tidak memperbolehkan Imaris menggunakannya.

Setelah kejadian itu, Imaris mengundarkan diri dan membagikan ceritanya di jejaring sosial instagram.

"Terlihat bahwa hal ini tidak akan menjadi lebih baik. Amerika tidak siap dan perawat tidak dilindungi," jelas Imaris.

 

Reporter: Razdkanya Ramadhanty

Sumber: Dream

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.