Sukses

1.788 Tempat di Jakarta Telah Disemprot Cairan Disinfektan

Objek-objek yang disemprotkan cairan pembersih kuman itu pun beragam. Mulai dari ruang- ruang publik, seperti jalan-jalan protokol, tempat ibadah, sekolah, hingga rumah warga.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.788 titik di lima kawasan Provinsi DKI Jakarta telah didisinfeksi oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) selama masa tanggap darurat Covid-19 diberlakukan di Ibu Kota.

"Proses penyemprotan yang dimulai tanggal 16 sampai dengan 31 Maret 2020, sudah menjangkau 1.788 titik lokasi disinfeksi. Kegiatan disinfeksi akan terus dilakukan Dinas Gulkarmat sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran COVID-19," ujar keterangan yang tertulis dalam instagram resmi Dinas Gulkarmat DKI @humasjakfire, Jumat (3/4/2020).

Jakarta Timur merupakan kawasan yang paling banyak telah didisinfeksi selama kurun waktu dua minggu itu, yaitu sebanyak 688 titik. Disusul oleh Jakarta Selatan sebanyak 375 titik, Jakarta Utara sebanyak 268 titik, Jakarta Barat 255 titik, dan terakhir Jakarta Pusat 220 titik yang sudah didisinfeksi.

Proses disinfeksi dilakukan oleh Dinas Gulkarmat DKI itu dengan metode yang bermacam-macam, dimulai dengan penyemprotan menggunakan mobil pemadam kebakaran hingga menggunakan sistem "door-to-door" dan menggunakan penyemprotan langsung ke rumah-rumah warga.

Objek-objek yang disemprotkan cairan pembersih kuman itu pun beragam, mulai dari ruang-ruang publik, seperti jalan-jalan protokol, tempat ibadah, sekolah, hingga rumah warga.

"Untuk di Jakarta Pusat kita setiap hari mendapatkan permintaan penyemprotan disinfektan. Kita terus bekerja karena permintaan banyak sekali untuk mencegah Covid-19, khususnya yang dekat sama warga," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril saat dihubungi.

Untuk masyarakat yang menginginkan bantuan disinfeksi, Asril mengatakan hal tersebut dapat dikoordinasikan dengan lurah setempat. 

"Lingkungan warga yang didisinfeksi rumah, biasanya koordinasi dengan lurah. Jadi lapor ke lurah, nanti dari lurah disampaikan ke kita (Gulkarmat)," ujar Asril.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.