Sukses

Menko Muhadjir Sebut Ridwan Kamil Mau Karantina Satu Asrama di Sukabumi, Corona?

Sebelumnya, sebanyak 300 orang terdeteksi positif Covid-19 setelah hasil rapid test atau tes cepat digelar sejumlah daerah di Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, meski ada Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bisa melakukan karantina dengan skala kecil. Misalnya dengan melakukan karantina terhadap RT, RW ataupun asrama.

Muhadjir pun menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, telah meminta izin untuk meng karantina sebuah asrama di wilayah Sukabumi.

"Itu masih mungkin (melakukan karantina). Seperti permintaan Gubernur Jabar yang akan mengkarantina sebuah asrama di Sukabumi," kata Muhadjir kepada Liputan6.com, Rabu (1/4/2020).

Saat ditegaskan lagi, asrama apa yang dimaksud, Muhadjir enggan menjelaskan lebih jauh.

"Tanya Pak Gubernur Jabar," ucapnya. 

  

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

300 Orang Terdeteksi Positif Corona

Sebelumnya, sebanyak 300 orang terdeteksi positif Covid-19 setelah hasil rapid test atau tes cepat digelar sejumlah daerah di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hasil tes cepat yang dilakukan selama sepekan terakhir memunculkan fakta baru. Kota Sukabumi menjadi wilayah dengan angka tertinggi baru orang yang terdeteksi Covid-19.

"Di luar dugaan untuk tes di kota Sukabumi. Terjadi hasil tes yang paling besar dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat," kata Emil dalam siaran langsung Youtube Humas Jabar, Senin, 30 Maret 2020. 

Meski tak merinci angka kasus orang terdeteksi positif tersebut, Emil mengaku pihak Pemprov Jabar memerintahkan kepada wali kota Sukabumi untuk melakukan tes tahap kedua. Serta melakukan karantina wilayah parsial.

"Untuk Sukabumi kami masih teliti lonjakannya terjadi dari wilayah mana. Tadi saya duga Depok dan Bekasi, malah lompatannya ada di kota Sukabumi. Tindakan pertama wali kota bisa melakukan karantina wilayah parsial di wilayahnya," ujarnya.

Menurutnya, sekitar 300 orang yang dinyatakan positif itu akan melakukan tes kedua yaitu tes dengan menggunakan tes swab atau pengambilan sampel air liur dari mulut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.